Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Pramugari Shintia Melani, Korban Lion Air: Lebih Religius Sebulan Terakhir

Kompas.com - 10/11/2018, 08:42 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kepergian Shintia Melani meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Tanpa ada firasat apa pun si sulung dari empat bersaudara ini telah pergi meninggalkan keluarganya.

Shintia menjadi korban dari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Jenazah Shintia berhasil diidentifikasi dan pada Jumat (9/11/2018) peti jenazahnya sampai di tempat kelahirannya, Komplek Vilaku Indah IV Blok A Nomor 6 Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Padang.

Tak hanya keluarga, seluruh warga Komplek Vilaku Indah IV turut melepas kepergian gadis yang sudah menjadi pramugari selama enam tahun terakhir ini.

Selain dikenal aktif sebagai remaja masjid sewaktu masih belajar di SMA, saat jatuhnya pesawat Shintia juga sedang melaksanakan puasa sunah.

Baca juga: Paul Ferdinand Ayorbaba Korban Lion Air Dimakamkan di Samping Makam Ayahnya

Salah seorang teman dekat korban sesama pramugari, Yanti Nurhasnah menceritakan, beberapa waktu belakangan Shintia terlihat lebih religius dari biasanya. Dalam sebulan terakhir, Shintia selalu puasa sunah Senin-Kamis dan semakin rajin beribadah.

“Alhamdulillah selama sebulan terakhir dia semakin rajin beribadah, selalu melakukan puasa sunah. Saat kejadian pun, ia sedang melakukan puasa sunah. Entah mungkin sudah punya firasat sebelumnya,” ujarnya ketika turut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Lebih jauh diceritakannya, Shintia sedang dekat dengan seorang lelaki yang merupakan seorang teknisi pesawat di Pekanbaru.

Bahkan sehari sebelum kejadian, Shintia yang kesehariannya bekerja tanpa menggunakan jilbab, sempat membeli beberapa pakaian muslimah, dan mengirimkan foto dengan menggunakan hijab kepada teman dekatnya tersebut.

Baca juga: Dollar, Anggota DPRD Bangka Belitung Korban Lion Air JT 610 Dikenal Kritis soal Listrik

“Di postingannya yang terakhir, ia juga mengunggah foto menggunakan hijab di akun instagramnya,” katanya.

Ayah Shintia, Melwani, tampak tegar melepas kepergian sang buah hati. Dengan duduk di kursi roda, tanpa air mata ia melepas kepergian putri tercinta.

Usai dishalatkan di Masjid Baiturrahim Nanggalo, jenazah Shintia langsung dibawa ke pemakaman umum Tunggul Hitam untuk dimakamkan.

Pihak Lion Air beserta teman-teman Shintia juga turut hadir mendampinginya hingga ke tempat peristirahatan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com