Guriansyah menyampaikan, buangan limbah dari industri kulit yang dibuang ke sungai Ciwalen yang dikeluhkan warga saat ini, sebenarnya bisa diselesaikan jika Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bersama yang dibangun pemerintah bisa beroperasi.
Namun, hingga saat ini pengusaha sulit diajak duduk bersama membicarakan pengoperasian limbah tersebut.
"Soal saluran limbah saja, pemda berharap saluran limbah tersier dari pabrik ke saluran utama dibangun oleh masing-masing pengusaha, nanti pemda yang bangun saluran utamanya, maunya malah semua Pemda yang bangun," jelasnya.
Jika saluran IPAL sudah bisa disepakati, menurut Guriansyah, nantinya pemerintah juga akan bermusyawarah soal operasional IPAL.
"Kita ingin operasionalnya juga ditanggung bersama-sama, karena anggaran kita terbatas," katanya.
Di kawasan Sukaregang, menurut Guriansyah, pemerintah sudah membangun tiga IPAL. Namun, semuanya tidak bisa beroperasi karena kesulitan operasionalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.