Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pencemaran, Ratusan Warga Rote dan Wisatawan Bersihkan Pantai Nemberala

Kompas.com - 29/04/2018, 09:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), beramai-ramai membersihkan Pantai Nemberala, Sabtu (28/4/2018).

Aksi bersih sampah di pantai yang memiliki ombak terbaik bagi para peselancar dari mancanegara ini digagas oleh Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.

Aksi itu juga diikuti oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Rote Ndao, Leksy N Foeh, Camat Rote Barat Petson Hangge, serta Kepala Desa Nemberala Bernad Lenggu.

Selain itu, terlihat juga seorang wisatawan asing asal Australia bernama Mike ikut berbaur bersama ratusan warga memungut sampah.

Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji mengatakan, aksi bersih sampah itu untuk mencegah terjadinya pencemaran di Pantai Nemberala.

Menurut Ikram, Desa Nemberala dan sekitarnya merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pariwisata alam perairan di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.

Jika memasuki wilayah ini, sebut Ikram, sangat terasa perbedaan dari desa lainnya, baik dari penataan lingkungan maupun kehidupan masyarakatnya.

Baca juga: Cerita Persiapan Gang Nangka Ikut Lomba Lingkungan Bersih

Keindahan dan estetika bawah laut dan panorama sunset serta potensi gelombangnya menjadikan Nemberala sebagai salah satu tujuan utama turis mancanegara untuk snorkeling, diving, dan selancar.

Selain potensi komperatif pariwisata alam perairan yang didukung berbagai akomodasi hotel dan restoran, serta kondisi sosial budaya, masyarakat semakin memperlihatkan Nemberala sebagai destinasi pariwisata alam perairan yang tidak kalah dengan destinasi wisata lainnya.

Selain potensi pariwisata alam perairan, Desa Nemberala dan sekitarnya merupakan penghasil rumput laut selain Sumba Timur dan Kabupaten Kupang.

"Namun demikian, berbagai aktivitas pemanfaatan ruang laut untuk aktivitas ekonomi baik pariwisata dan budidaya rumput laut, serta penangkapan ikan menghasilkan permasalahan di laut. Salah satunya adalah sampah rumah tangga dan sampah plastik dan kaleng bekas, serta bahan cemar dari aktivitas kapal yang membuang bahan bakar dan pelumas bekas ke laut," jelasnya.

Selain itu, masih maraknya aktivitas destructive fishing di sekitar perairan Rote Barat merupakan permasalahan pengelolaan kawasan konservasi perairan nasional.

Baca juga: Jangan Tinggalkan Sampah Plastikmu, Yuk Bawa Wadah Sendiri ke Tempat Wisata

Kompas TV Minyak sintetis dari hasil pembakaran sampah bisa jadi minyak tanah, bensin premium, dan solar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com