Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kisah Bocah Viral, Jadi Pelintas Batas Negara hingga Jadi Bandar Narkoba

Kompas.com - 13/09/2018, 08:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Nursaka pun akhirnya memiliki Pas Lintas Bantas (PLB), dokumen perjalanan yang dimiliki khusus oleh warga perbatasan.

Bukan PLB yang menjadi perbincangan warganet, tetapi kegigihan dirinya untuk bersekolah. Video yang diunggah oleh resmi Twitter milik Direktorat Jendral Imigrasi @Ditjen_Imigrasi dan @Kemdikbud_RI, segera menjadi viral.

Warganet banyak yang memberikan apresiasi kepada Nursaka. Selain itu, semangat Nursaka membuahkan beasiswa dari Bank BNI.

Pada hari Rabu (12/9/2018), Nursaka menerima beasiswa yang diserahkan oleh pihak BNI. Nursaka yang hadir bersama kedua orangtuanya pun merasa bahagia.

"Dari BNI memberikan apresiasi karena semangatnya," ujar Firmansyah, Perwakilan Bank BNI Cabang Balai Karangan.

Baca selengkapnya: Beasiswa untuk Nursaka, Bocah SD yang Setiap Hari Bolak-balik Indonesia-Malaysia demi Sekolah

3. Muhammad Fajrin (10) menjadi perbincangan karena cium tangan polisi saat ditilang

Muhammad Fajrin alias Fajar adalah siswa kelas V SD di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Namanya menjadi viral di media sosial ketika videonya mencium tangan polisi dan memohon untuk tidak ditilang terekam video.

Secara bergantian, para tetangga datang ke rumah Fajar untuk mendengar cerita langsung dari bocah ingusan tersebut.

Seperti diketahui, Fajar dan rekannya yang masih berseragam SD terjaring razia polisi di jalan Trans-Sulawesi tanpa memakai helm pada hari Selasa (4/9/2018) pekan lalu.

Dalam video itu, Fajar menangis sambil terus memeluk dan mencium tangan polisi agar ia dibebaskan dari tilang.

“Maaf Pak, tolong Pak bebaskan saya saya, minta maaf Pak, jangan panggil orangtua saya,” rengek bocah yang belakangan diketahui duduk di kelas IV SD ini. Fajar ketakutan karena motor yang ditilang adalah milik ayahnya.

Polisi tidak bergeming. Fajar pun dibawa pulang ke rumahnya di Jalan Brawijaya, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, dan diserahkan kepada orangtuanya.

Usai memberikan wejangan kepada Fajar dan orangtuanya terkait aturan lalu lintas, polisi menilang Fajar dan orangtuanya.

“Betul kejadiannya di Wonomulyo saat petugas tengah mengamankan jalannya tabligh Akbar Ustadz Somad, tiba-tiba ada bocah SD berboncengan tanpa memakai helm, ditahan petugas karena dinilai sangat ironi. Bocah belia kok dibiarkan orangtuanya berkendara di jalan raya,” kata Kasaltantas Polres Polewali Mandar, AKP Hartono.

Baca selengkapnya: Bocah SD yang Videonya Viral karena Menangis Saat Ditilang Jadi Tenar

Sumber (KOMPAS.com: Junaedi, Yohanes Kurnia Irawan, Hendra Cipto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com