Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Yapen, Kota Pusat Pendidikan di Papua pada Zaman Belanda

Kompas.com - 27/08/2018, 12:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Berikut liputan Jurnalis KompasTV Desy Hartini dan juru kamera Wayan Astaphala.

Frans Sanadi melanjutkan, 50 tahun kemudian berita Injil sampai di Yapen. Saat itu kapal Tedeman ditugaskan memasang lampu suar dibeberapa tanjung di wilayah Yapen dan beberapa guru jemaat ikut.

Pada tahun 1912, perahu zending Utrecht datang dari mansiman membawa tenaga guru yang berasal dari Maluku. "Mereka juga guru sekolah rakyat. Perubahan besar terjadi di Yapen. Khusus kota Serui, pada zaman Belanda dijuluki kota pendidikan (onderwys-centrum),” jelasnya.

Pemerintahan Kota Yapen mencatat saat itu banyak sekolah berpola asrama dari tingkat SD hingga sekolah kejuruan, antara lain Jongens Vervolgs School untuk putra, Meisjes Vervolgs School untuk putri setara kelas 4 sampai 6 SD.

Sekolah guru (Opleiding voor Volkschool Onderwyzer), sekolah guru jemaat, sekolah pendeta, sekolah penginjil, sekolah perawat dan kebidanan dan kursus pertanian (Landbouw Practyk Cursus).

“Kami ingin mengembalikan kembali julukan Yapen sebagai kota pendidikan. Saat ini kami memberikan pendidikan gratis mulai dari PAUD hingga SMA baik sekolah negeri ataupun sekolah swasta," katanya. 

"Tapi sayangnya jika dulu menghasilkan banyak guru sekarang terbalik. Kita masih kekurangan sedikitnya 500 guru untuk mengajar di wilayah Yapen khususnya guru Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Inggris. Namun kami optimis karena pendidikan menjadi prioritas untuk saat ini,” jelasnya. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com