Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Hutan Aceh Kian Parah akibat Pembukaan Lahan

Kompas.com - 23/07/2018, 23:37 WIB
Raja Umar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Kerusakan hutan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di wilayah Provinsi Aceh terus meningkat akibat pembukaan lahan baru dan illegal logging.

Tiga kabupaten di Provinsi Aceh yang sudah mengalami kerusakan hutan parah, di antaranya Kabupaten Nagan Raya, Aceh Timur, dan Gayo Lues.

"Kerusakan hutan di dalam Kawasan Ekosistem Leuser untuk priode Januari sampai Juni 2018 sebesar 3.290 hektar. Ini berdasarkan hasil pantauan kami dengan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh dari citra satelit," kata Agung Dwinurcahya, GIS Manager Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh, dalam konferensi pers di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Senin (23/07/18).

Berdasarkan data dan bukti visual yang dirilis oleh Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (Haka), tiga kabupaten yang mengalami penghancuran hutan di KEL terhitung sejak periode Januari sampai Juni 2018 dengan rincian Nagan Raya 267 hektar, Aceh Timur 559 hektar, dan Gayo Lues 507 hektar.

“Di Nagan Raya penghancuran hutan terjadi di dalam kawasan Gambut Rawa Tripa, kawasan itu dulunya dikenal sebagai ibu kota orangutan Sumatera dengan populasi terbanyak, namun sekarang tutupan hutan sudah menurun akibat maraknya perambahan,” jelasnya.

Baca juga: Dituding Bakar Lahan, Seorang Petani di Dumai Ditangkap

Agung berharap dengan hasil data kerusakan hutan yang dirilis ini agar dapat mendorong pemerintah Provinsi Aceh, kabupaten/kota dan seluruh komponen masyarakat untuk lebih menjaga hutan, terutama Kawasan Ekosisten Lauser (KEL), karena KEL merupakan sumber air bagi kehidupan rakyat Aceh dan berjasa untuk mitigasi bencana.

“Kerusakan hutan di Aceh sudah sangat parah, dan setiap harinya terus terjadi peningkatan. Semoga pemerintah dari data yang kami paparkan ini menjadi masukan dan tindakan untuk penanggulangan,” ujarnya.

Baca juga: BNPB: 100 Hektar Lahan di Sumsel Masih Dipenuhi Asap

Kompas TV Dipekirakan upaya pendinginan memakan waktu 2 hingga 3 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com