Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Mukena Bersih, Cara Ibu-ibu di Banyuwangi Raih Pahala

Kompas.com - 25/05/2018, 12:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Awalnya, mushala yang menjadi member mereka adalah mushala di SPBU, pertokoan, dan bioskop yang ada di Banyuwangi.

Kemudian beberapa orang mendonasikan mukenanya sebagai mukena pengganti jika mukena yang ada dicuci.

Hingga saat ini, ada 26 masjid dan mushala di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi member Genasih.

Sementara relawan yang bergabung sebanyak 60 orang, semuanya ibu rumah tangga.

Sedangkan donatur aktif yang membantu peralatan salat sebanyak 148 orang. Setiap saat, jumlah relawan, donatur, serta member terus bertambah secara signifikan. 

"Dari awalnya 3 mushala, sekarang ada 26. Habis puasa sudah ada 9 mushala atau masjid yang mau bergabung sementara kita masih harus menyesuaikan relawan kita yang jumlahnya 60 orang," jelasnya.

Masjid dan mushala tersebut tersebar di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan mushala yang berada di tempat wisata.

Baca juga: Monyet Ekor Panjang di Kawasan Merapi Mulai Turun Gunung

Menurut Titis, tugas relawan adalah mengambil mukena yang telah dicuci, kemudian mengantarkan ke masjid atau mushala dan mengganti mukena yang kotor.

"Saat diganti, mukena harus dilipat rapi dan digantung. Jika ada yang rusak seperti sobek akan diperbaiki oleh tim," jelasnya. 

Untuk mencuci mukena, sarung, dan sajadah dilakukan secara bergantian oleh 15 laundry yang bekerjasama dengan Genasih.

"Ini juga menjadikan ladang pahala buat mereka serta agar mudah memantau juga. Laundry-nya gratis juga," tuturnya. 

Jika di tempat ibadah tersebut tidak memiliki gantungan, tim Genasih akan menyediakan gantungan dilengkapi dengan hanger yang akan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau jemaah.

Gantungan tersebut sepanjang 1,5 meter dan dibeli seharga Rp 200.000 per set.

"Kita juga tempel stiker bagaimana melipat mukena yang rapi. Tapi yang namanya orang banyak ya kadang ditumpuk gitu aja padahal jika kondisi mukenanya lembab maka mudah kotor dan jamur," jelasnya.

Titis bercerita, di salah satu masjid, mukena-mukena bersih pernah ditumpuk di dalam lemari dan kemudian dibobol oleh maling. 39 mukena hilang dan hanya tersisa tiga mukena.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com