"Pasti ada saja yang hilang saat di masjid tapi selalu kami ganti. Kalau bisa kami tambah. Minimal ada 7-14 mukena yang harus tersedia," katanya.
Semua kegiatan Genasih dilakukan Senin-Jumat di sela-sela kesibukan mereka sebagai ibu rumah tangga.
Sementara Sabtu dan Minggu mereka libur agar bisa fokus mengurus keluarga pada akhir pekan.
Informasi tentang Genasih kepada masyarakat pun hanya disampaikan dari mulut ke mulut. Grup whatsapp digunakan untuk mempermudah koordinasi antar-relawan.
Mereka mengaku sengaja tidak membuat media sosial khusus kegiatan mereka untuk menjaga niat awal mereka untuk menjadikan kegiatan mereka bagian dari ibadah.
"Kita tidak dibayar. Semuanya gratis karena ini menjadi ladang pahala buat semuanya. Buat relawan, buat yang punya laundry, buat donatur," katanya.
"Saat jemaah bisa beribadah dengan nyaman menggunakan mukena yang bersih dan wangi sudah sangat membuat kami senang dan bahagia," pungkas Titis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.