Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandrungnya Masyarakat Kulon Progo pada Goyang Senam Angguk

Kompas.com - 28/04/2018, 20:53 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Goyang pinggul maupun memainkan bahu saat merentang tangan sangat menonjol sepanjang berlangsung sebuah senam kesegaran jasmani ini. Kedua gerak itu memancing gerak bagian tubuh lain maupun langkah kaki menjadi lebih gemulai.

Karena lebih gemulai, senam ini jadi sangat berbeda dari kebanyakan senam kesegaran jasmani lain, apalagi aerobik yang mengandalkan gerak tegas, cepat, energik dan langkah lebar.

Senam Angguk Ceria, begitulah warga Kulon Progo menyebutnya. Ini merupakan senam ringan yang lebih kental gerak tari di dalamnya, membuat pesertanya gembira, tapi tetap dirasa membangun kesegaran jasmani.

"Banyak gerak seperti orang menari di sini, itu bedanya dengan senam lain. Contohnya banyak gerak menggeyol (goyang pinggul) atau bahu," kata Sri Hartini, instruktur senam dari Sanggar Senam Bugar Plumbon di Wates, Sabtu (28/4/2018).

Baca juga : Car Free Day di Mampang Dipenuhi Warga, dari Senam hingga Kuliner Dadakan

"Juga ada semacam gerak ulap-ulap," kata Hartini sambil memperagakan ulap-ulap itu seperti tangan penari memayungi mata sambil menggerakkan jari-jari.

Senam Angguk ini telah memasyarakat di kalangan warga Kulon Progo sebagai senam wajib, baik sekolah maupun instansi pemerintah. Senam sering pula dibawakan secara massal oleh warga baik menjadi bagian dari senam aerobik massal, maupun senam lain yang melibatkan masyarakat.

Seperti halnya berlangsung di lapangan kampus IKIP PGRI Wates, Sabtu pagi. Senam Angguk mengawali senam massal yang diikuti ratusan warga. Lalu berlanjut dengan senam aerobik dll. Semua itu jadi pembuka sebelum lomba Senam Angguk sebagai bagian dari kemeriahan Dies Natalies ke-50 kampus.

"Semua orang Kulon Progo sudah kenal dan hafal senam ini. Apalagi senam ini wajib tiap hari Jumat, baik sekolah dan kantor," kata Hartini.

Baca juga : Mampir di Jogja, Jangan Lupa Beli Rengginang Terasi Khas Kulon Progo

Durasi Senam Angguk sekitar 15 menit. Biasanya, kata Hartini, senam dibikin dua putaran. Gerakannya nyaris tak ada yang menghentak dan tegas. Jangkauan tangan maupun langkah kaki juga lebih pendek ketimbang aerobik.

Goyangan dan unsur gerak tari dalam senam ini menjadi ciri khas. Gerak ini diilhami tari tradisional Angguk yang merupakan tari rakyat khas Kulon Progo. Karenanya terdapat unsur menari dalam senam. "Tari Angguk sudah sangat lama," katanya.

Musik yang mengiring senam juga tidak biasa, terdengar semacam angklung. Musiknya tidak menghentak, malah terdengar sederhana, seperti lagu daerah kebanyakan, tetapi memancing tubuh ikut bergoyang.

Senam mengadopsi kebudayaan sebenarnya juga sangat banyak di negeri ini, contohnya senam Poco-poco dan Sajojo yang sudah dikenal lama. Senam-senam itu masuk pada senam kesegaran jasmani.

Baca juga : Kembul Bujana, Tradisi Makan Bersama di Kulon Progo

Puput, seorang juri di lomba Senam Angguk di IKIP PGRI di Wates, mengatakan kalau kesegaran jasmani itu berbeda dengan aerobik yang memanfaatkan gerakan-gerakan cepat, tegas, langkah kaki cepat, dan kombinasi semua gerak yang lebih kompleks.

Belum lagi disertai seruan-seruan penambah semangat. Semua gerak itu berdasar kreatifitas instruktur demi membakar kalori lebih banyak. 

"Energik, lebih power, dan fun," kata Puput.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com