Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandrungnya Masyarakat Kulon Progo pada Goyang Senam Angguk

Kompas.com - 28/04/2018, 20:53 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV PB Persani merupakan salah satu perwakilan cabang olahraga yang menyatakan keberatan atas pemangkasan anggaran pembinaan Asian Games.

Berbeda Senam Angguk yang lebih ringan. Rangkaian gerak dalamnya sudah baku atau tetap.

"Lansia menyukai gerak senam (angguk) ini, karena bagi mereka ini lebih cocok," kata Cik Nur, juga dari Sanggar Plumbon.

Edukasi

Dalam perkembangannya, anak-anak hingga dewasa kini sudah mengenalnya. "Semua pasti sudah hafal karena gerakannya baku. Tetap. Semua sudah tahu," kata Cik Nur.

Senam Angguk menimbulkan kenangan bagi Dra Sriati, seorang mantan guru tata busana di SMK Maarif Wates. Alumni IKIP PGRI tahun 1990-an ini mengenal Senam Angguk di tahun 2010.

Sriati menceritakan, pemerintah sempat memperkenalkannya lewat sekolah-sekolah. Salah satu sekolah, kata Sriati, adalah di tempat ia mengajar. Mereka melatih guru dan siswa sekolah di awal perkembangan senam.

Baca juga : Pemkab Kulon Progo Dorong Pertumbuhan Perajin Cendera Mata

"Kami berlatih senam ini selama 10 hari di tahun 2010. Kami dapat sangu Rp 300.000 selama pelatihan," kata Sriati.

Hasilnya, senam pun kini rutin digelar di mana pun. "Saya ingat bahwa ini bagian dari kebijakan pemerintah bahwa seni dan kebudayaan harus digali terus, agar jangan sampai hilang di anak cucu," kata Sriati.

"Dari tari Angguk itulah senam ini. Kami merasakan awal-awal dilatih senam ini," kata Sriati.

Sriati pun tidak menyangka, senam ini sudah berkembang begitu pesat bahkan dilombakan sampai tingkat masyarakat umum pun boleh mengikutinya.

"Dulu di dalam sekolah-sekolah saja. Sekarang masyarakat umum sudah kenal, juga sudah banyak dilombakan. Ini kemajuan besar," kata Sriati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com