Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Sidik, Gerabah Bayat "Naik Kelas" dan Raih Penghargaan UNESCO

Kompas.com - 08/03/2018, 15:11 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Sebelumnya Sidik sudah kerap mengikuti berbagai pameran fine art dan menjadi pemateri workshop.

"Saya memproduksi table ware, kadang-kadang fine art, dan akhir-akhir ini banyak mengerjakan order proyek limited edition, biasanya untuk kebutuhan kafe atau personal. Semua bahan glasir food grade, kecuali timbal, hanya untuk fine art," imbuhnya.

Sidik menjual produknya dengan harga paling murah Rp 30.000 per buah. Meski pemasaran baru sebatas melalui media sosial, pesanan sudah datang dari berbagai daerah, seperti Bali dan Belanda.

Baca juga: Win Bara Biru, Pesulap Limbah Kayu Jadi Miniatur Harley-Davidson

Penghargaan UNESCO

Sidik bersyukur masuk kriteria UNESCO untuk mendapatkan pendampingan sebagai salah satu pemuda kreatif. Setelah menerima penghargaan itu, dia banyak dibantu dalam hal pengelolaan atau manajemen bisnis.

Terlebih lagi, sejauh ini Sidik masih terkendala dengan pemakaian tungku yang masih eksperimen sehingga kurang maksimal. Hasil gerabah akan lebih bagus jika menggunakan tungku konvensional, tetapi harganya mahal, sekitar Rp 20 juta per unit.

Kompas TV Harga yang di jual mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000 ribu per satuannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com