Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Afi Minta Maaf Kutip Status Orang Lain hingga Satu Keluarga Anut Agama Berbeda

Kompas.com - 13/06/2017, 07:57 WIB

Ia mengaku terpancing emosinya karena merasa jalannya dipotong oleh Freddy saat mengemudikan mobil di Kawasan Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun, Rabu (31/5/2017) lalu.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Pukul Warga Dayak, Oknum Perwira TNI AU Disidang Adat


3. Di Keluarga Ini, Ayah, Ibu dan Anak Menganut Agama Berbeda

Kompas.com/Markus Yuwono Foto keluarga Halim
Keluarga asal Dusun Mandingan, Desa Ringinharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mungkin menjadi gambaran wajah Indonesia sebenarnya.

Dari empat anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut, mereka memiliki kepercayaan beragam. Keluarga ini memberikan kebebasan bagi anaknya untuk memilih kepercayaannya sendiri.

Ditemui Sabtu (10/6/2017) di Kota Bantul, Sumulyo Halim (22), anak pertama pasangan Djoni Efendi Halim (64) dan Vivi (50) ini, menceritakan bahwa kelurganya memiliki kepercayaan berbeda.

Ayahnya, Djoni menganut Islam. Sedangkan ibunya, Vivi beragama Budha, dan Sumulyo sendiri menganut Kristen Karismatik, dan adiknya, Sujono Halim (20) Kristen Jawa.

"Prinsip agama bagi kami bukan keturunan, tetapi bersifat holistik dan spiritual yang didapatkan dari pribadi masing-masing," katanya saat berbincang dengan Kompas.com.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Belajar Hidup Toleransi dari Desa Pancasila di Lamongan


4. Viral Video Mobil Lawan Arus di Tol, Ini Pengakuan Perekam

Facebook: Christovita Wiloto Pengemudi lawan arah di Jalan Tol
Pemilik akun Christovita Wiloto yang mengunggah video rekaman sebuah minibus warna silver melintas melawan arah di Jalan Tol Semarang-Ungaran, akhirnya angkat bicara soal video unggahannya yang viral.

Kepada Kompas.com, Chrsitov panggilan akrab Christovita Wiloto mengatakan bahwa video tersebut ia rekam di tengah perjalanan dari Bandara Ahmad Yani menuju Salatiga untuk sebuah acara, Sabtu (10/6/2017) lalu.

"Waktu lihat kaget, ini edan banget. Bagus juga kalau direkam, kata teman saya. Kebetulan teman saya yang nyetir, saya ambil gambarnya," kata Christov, saat dihubungi, Senin (12/6/2017) pagi.

Chairman and Founder Indonesia Young Entrepreneur (IYE) ini setengah tidak percaya selama 30 detik merekam aksi nekat pengemudi kijang kapsul tersebut, tidak ada tanda-tanda kendaraan tersebut akan berhenti.

"Tidak terlalu ngebut, tapi untuk ukuran mobil lumayan cepat. Sekitar 70 sampai 80 kilometer per jam. Dia melaju di bahu jalan terus, kita ikutin enggak stop-stop itu," ucapnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Viral, Video Mobil Lawan Arus di Tol Semarang-Ungaran


5. Tak Sampai 12 Jam, Polisi Ringkus Pelaku Perampokan Pedagang Emas

KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto Senin (‎12/6/2017) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB, Satuan Reserse Kriminal Polres Grobogan meringkus para pelaku perampokan di Desa Pengantin, Kecamatan Klambu, Grobogan, Jateng. Mayoritas para pelaku tercatat sebagai warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Tidak sampai 12 jam, para pelaku perampokan rumah pedagang emas di Desa Pengantin, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berhasil dilumpuhkan. Senin (12/6/2017) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB, Satuan Reserse Kriminal Polres Grobogan meringkus para pelaku yang mayoritas tercatat sebagai warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

"Benar, subuh tadi kami amankan para pelaku. Ini hasil kerjasama kami dengan Polda Jateng dan Polres Demak," kata Kepala Kepolisian Resor Grobogan, AKBP Satria Rizkiano kepada Kompas.com.

Polisi mengungkap keberadaan para penjahat tersebut melalui pelat nomor minibus Toyota Avanza hitam yang diduga digunakan dalam beraksi.

Dari hasil penelusuran polisi, pelaku telah menyewa mobil bernopol H 8630 PE dari seorang pengusaha rental mobil di Demak.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Perampokan Pedagang Emas, Ada Orang Asing yang Mondar-mandir

 

 

 

 

Kompas TV Afi, remaja usia 18 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur ini, memang jadi sorotan, setelah menuliskan pemikiran yang ia beri tajuk "Warisan".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com