Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Medan hingga Putri Keraton Solo Terkurung

Kompas.com - 18/04/2017, 07:51 WIB

Seperti yang telah terjadi sejak Sabtu (15/4/2017) malam, sterilisasi dan pengosongan Keraton Solo dilakukan oleh Polda Jawa Tengah sesuai permohonan Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII.

PB XIII akan melakukan rangkaian persiapan jumenengan atau peringatan naik tahta dengan berbagai ritual.

Terkurungnya Timoer diceritakan saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon pada Minggu (16/4/2017) sore.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Keluarga Keraton Solo Kembali Berseteru dan Ganjar Imbau Keraton Solo Berembuk Selesaikan Konflik

 

 

3. Ikan Duyung Dilepasliarkan dengan Kompensasi Rp 8 Juta

Dokumentasi Yayasan Gunung Mangkol Ikan dugong sepanjang 2 meter yang dilepas ke tengah laut di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Ikan Dugong atau disebut ikan duyung yang ditangkap nelayan Desa Kurau, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya dilepasliarkan setelah adanya uang kompensasi Rp 8 juta.

Proses negosiasi berjalan alot, lantaran nelayan setempat bersikukuh meminta uang pengganti atas ongkos yang telah mereka keluarkan.

"Kami tak punya pilihan lain, harus membayar Rp 8 juta dari Rp 10 juta yang diminta nelayan," kata Pengurus Yayasan Gunung Mangkol, Bangka, Ahmadi Sofian, seusai proses pelepasan," Senin (17/4/2017) malam.

Aktivis lingkungan Animals Lovers Bangka Islands (Alovers) bekerja sama dengan Yayasan Gunung Mangkol untuk melepasliarkan ikan Dugong yang sempat ditahan nelayan selama dua hari terakhir.

Setelah pembayaran dilakukan, Ikan Dugong sepanjang 2 meter dengan berat 200 kilogram dievakuasi menggunakan kapal menuju Selat Bangka.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 5 Meter Masuk Rumah, Tetangga hingga Polisi Turun Tangan

 

 

4. 20 Tahun Lebih Nenek Roni Hidup Satu Atap dengan Makam Suaminya

KOMPAS.com/Ramdhan Triyadi Bempah Nenek Roni (97), duduk di atas makam almarhum suaminya yang dilapisi beberapa papan kayu, Minggu (16/4/2017). Lebih dari 20 tahun nenek Roni hidup satu atap bersama makam almarhum suaminya, di Kampung Kubang, Desa Banjarwaru, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Di usianya yang sudah renta, nenek Roni lebih memilih hidup menyendiri di sebuah bangunan yang terbuat dari bilik bambu.

Tepat di bagian ruang kamar mandinya yang berukuran kecil, terdapat makam almarhum suami tercinta. Kata nenek Roni, sudah lebih dari 20 tahun dirinya menjalani hidup dengan keadaan seperti itu.

Nenek Roni sebenarnya punya seorang anak laki-laki yang tinggal di daerah Jambu Luwuk, Tapos, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com