Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Imbau Keraton Solo Berembuk Selesaikan Konflik

Kompas.com - 18/04/2017, 06:37 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengimbau pihak-pihak yang berseteru di Keraton Solo untuk berembuk dan mengedepankan musyawarah-mufakat guna menyelesaikan konflik internal agar penyelesaiannya tidak berlarut-larut.

"Menurut saya, alangkah baiknya dari keluarga bisa duduk bareng, berembuk, buat kesepakatan," katanya, di Semarang, Senin (17/4/2017).

Menurut dia, Keraton Solo memiliki kesepakatan yang bisa menjadi pedoman dalam penyelesaian konflik internal.

"Kalau paugeran-paugeran yang menjadi ugeman itu bisa dipegang bareng-bareng itu akan enak, kalau tidak ya buat kesepakatan baru mumpung para kasepuhan di sana masih ada," ujarnya.

Baca juga: Jelang Upacara Raja Naik Takhta, Ratusan Polisi Amankan Keraton Solo

Politikus PDI Perjuangan itu menilai, konflik internal yang terjadi sekarang menjadi sesuatu yang negatif bagi Keraton Kasunanan Surakarta itu.

"Saya kira (rembukan) harus menjadi langkah terbaik, karena kalau tidak, konflik ini akan dibaca sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan, apalagi di Jawa Tengah," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, akan memfasilitasi semua upaya yang bertujuan menyelesaikan konflik internal di Keraton Solo agar tidak berkepanjangan.

"Intinya kami siap memfasilitasi, mengenai persoalan hukum itu biar penegak hukum yang menyelesaikannya," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Keraton Solo Kembali Berseteru

Sejak konflik internal itu terjadi, kata dia, pemerintah Provinsi Jawa Tengah terpaksa tidak menyalurkan dana hibah dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 5 miliar per tahun kepada Keraton Kasunanan Surakarta.

"Sejak terjadi konflik, kami memang tidak memberikan dana. Kalau nanti kita salah gimana? Ini soal administrasi," katanya.

Baca juga: Konflik Keraton Solo, Seorang Putri Terkurung di Keputren

Kompas TV Keraton Kasunan Surakarta Masih Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com