Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali-sekalinya, Pontang-panting Demi "Susi Air"...

Kompas.com - 10/12/2014, 06:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Akhirnya...

Setelah segala gengsi dan "harga" yang harus kami bayar karenanya itu, tiba juga kami di lapangan terbang Desa Data Dian. Eits, jangan berpikir ada sederet bangunan dengan ruang tunggu berkursi nyaman dan berpengatur suhu.

Ruang tunggu bandara ini hanya berupa rumah panggung berbahan kayu. Di dalamnya juga cuma ada dua ruangan. Ruang pertama untuk duduk-duduk, ruang kedua dipakai bagi petugas operator dan administrasi bandara.

"Ya memang begini rata-rata lapangan terbang di Malinau. Jadi jangan kaget," lanjut Kirsing. Kami tiba di bangunan ini pada pukul 10.10 Wita. Ups, telat! Namun, Yansen dan stafnya terlihat duduk santai saja di ruang tunggu.

Dari informasi yang kami terima sebelumnya, pesawat yang akan kami tumpangi ini adalah Susi Air. Dengan napas yang masih tersengal, lamat-lamat otak kami mencerna kabar baru, pesawat kami baru akan mendarat di sini paling cepat pukul 10.30 Wita, karena cuaca buruk di perjalanannya.

Kami dan Kirsing hanya bisa saling bertukar pandang. Tertawa kemudian. Sudah pontang-panting mengatur napas gara-gara gengsi menerima bantuan, eh pesawatnya delay kalau kata orang kota....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com