Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Probolinggo Marah, Ancam Blokade Jalan

Kompas.com - 01/12/2013, 17:01 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Wali Kota Probolinggo HM Buchori akhirnya bersikap tegas soal truk pengangkut pasir besi yang masih membandel setelah dilarang melintas. Gara-gara truk tersebut, banyak jalanan kota yang rusak.

Buchori kesal karena infrastruktur yang dibangun untuk kepentingan masyarakat luas rusak begitu saja oleh kepentingan pengusaha perorangan. Jalan yang rusak karena dilintasi truk-truk yaitu sepanjang Jalan Lingkar Utara (JLU) seperti Jalan Anggrek, Jalan Ikan Belanak, Jalan Raden Wijaya, maupun Jalan Gatot Subroto, menuju pelabuhan.

"Akan saya blokade truk-truk tersebut. Saya betul-betul marah. Saya bakal kerahkan ratusan petugas Satpol PP dan Dishub. Mereka akan memblokade truk perusak jalan itu hingga tak melintas lagi," katanya dengan nada tinggi, Minggu (1/12/2013).

Buchori mengatakan, pengusaha pasir besi dari Korea membuat APBD Pemkot Probolinggo tergerus. Sebab, anggaran perbaikan jalan yang rusak akibat lalu lintas truk terus dianggarkan. Kerusakan yang ditimbulkan tidak membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Probolinggo.

“Setiap tahun kita selalu sediakan anggaran Rp 2 miliar untuk pemeliharaan ataupun perbaikan. Kalau terus-terusan seperti ini, APBD kita habis hanya untuk itu. Padahal anggaran itu bisa digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di wilayah selatan,” tandasnya.

Buchori sebelumnya sudah melarang truk-truk bertonase tinggi itu melintas. Namun, mereka membandel. Dari laporan masyarakat, Buchori mengetahui bahwa truk-truk tersebut melintas di malam hari.

“Staf saya melapor, truk-truk itu sudah tidak melintas lagi. Ternyata ada masyarakat yang laporan truk itu tetap beraktivitas pada malam hari. Jika staf saya main-main, akan saya tindak tegas,” katanya dengan nada tinggi.

Buchori mengancam akan menutup seluruh akses jalan manapun di kota yang dilalui truk pengangkut pasir tersebut. Ia tidak takut jika ada yang memperakarakannya.

"Saya punya hak untuk melarang siapapun yang kemudian merusak infrsatruktur di kota ini. Terlebih keberadaan pasir besi tersebut tidak membawa dampak positif bagi warga kota. Presiden SBY sekalipun saya yakin mendukung kebijakan saya," ucapnya yakin.

Meski begitu, Buchori menyatakan tetap membuka pintu dialog agar semua pihak tidak dirugikan dengan sejumlah syarat. Mereka boleh melintas asalkan memperbaiki dan merawat seluruh jalan yang dilintasi. Anggarannya bisa bisa sapai Rp 10 atau Rp 15 miliar.

Rencananya, pada Selasa (3/12/2013) depan, pihaknya akan menggelar dialog dengan pengusaha, kepolisian, serta instansi pemkot yang berwenang. Jika ingin melintas, mereka harus memenuhi persyaratan Pemkot. Jika tidak, lanjutnya, tak ada jalan bagi truk pengangkut pasir besi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com