Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Calon Wali Kota Probolinggo Gugat KPU ke MK

Kompas.com - 05/09/2013, 18:50 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Tiga tim pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Probolinggo, dikabarkan berangkat ke Jakarta, Rabu (4/9/2013), melaporkan KPU setempat ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilwali Kota Probolinggo, Jawa Timur. Padahal pada Selasa (3/9/2013) lalu, KPU menetapkan pasangan Rukmini-Suhadak (Harus Pas) sebagai pemenang Pilwali Probolinggo 2013.

Mereka yang berangkat ke Jakarta untuk mendaftarkan gugatan ke MK adalah dari pihak Zulkifli Chalik-Maksum Subani (Zamzam), Habib Hadi Zainal Abidin-Kusnan (Handalanku), dan Dewi Ratih-Asad Anshari (Deras). Menurut tim Zam-zam, Mukhlas, pihak Zamzam menunjuk Fahmi Bachmid sebagai kuasa hukumnya. Salah satu item yang dilaporkan adalah dugaan adanya pemilih ganda. Dia menuntut Pilwali ulang di sejumlah titik di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan.

Hal yang sama juga diungkapkan Rahadian, ketua tim Handalanku, terkait bahan yang dilaporkan. "Sebelumnya ada sembilan item yang akan dilaporkan, tapi bisa bertambah. Salah satunya pemilih ganda dan siluman," ujarnya. Adapun tim dari Deras, Bajong Basori, menilai, Pilwali yang digelar 29 Agustus lalu diwarnai kecurangan.

Menanggapi gugatan itu, Ketua KPU Sukirman mengaku siap menghadapinya dan akan bertanggung-jawab penuh terkait penyelenggaraan Pilwali. Tidak hanya itu, Sukirman menegaskan, siap jika kinerja komisoner KPU dilaporkan ke DKPP. “Silakan saja dilaporkan ke DKPP, kami siap diberhentikan kalau memang salah,” tegasnya.

Sedangkan Agus Irianto, tim pemenangan dari Harus Pas, akan mengamati gugatan tiga pasangan calon tersebut. Pihaknya hanya bisa memantau karena yang dilaporkan adalah KPU. Tapi jika Harus Pas diseret-seret, maka pihaknya juga akan merespons.

"Kalau kami dituding melakukan pelanggaran, silakan dibuktikan. Tapi, kami juga mengantongi pelanggaran-pelanggaran seperti money politic, yang dilakukan pasangan calon lain. Kami punya bukti satu kontainer," ujar Agus, Kamis (5/9/2013).

Diketahui, akhir pekan lalu massa berbuat anarkistis menyikapi hasil pemungutan suara dalam Pilwalkot. Kantor Kelurahan dirusak, mobil polisi dibakar, dan mobil dinas ketua KPU rusak akibat digulingkan massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com