Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2014, 15:43 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com — Sebanyak 3.000 relawan dari berbagai komponen masyarakat bersama prajurit Korem 131/Santiago turun ke lokasi bencana di Kota Manado, Sabtu (8/2/2014).

Para relawan itu juga datang dari luar Manado. Mereka tergabung dalam aksi Gerakan Manado Bangkit (GMB) sebagai bentuk solidaritas keprihatinan bencana yang menerjang Manado pada Rabu (15/1/2014) lalu.

Mereka kemudian bergerak ke berbagai gang dan lorong di sekitar permukiman warga korban bencana banjir yang masih dipenuhi sampah dan lumpur.

Wali Kota Manado Vicky Lumentut berharap gerakan sosial ini dapat membangkitkan semangat para korban bencana untuk kembali hidup normal.

"Kiranya gerakan ini juga bisa membuat segenap komponen bangsa yang ada di Manado dan sekitarnya untuk berempati terhadap kondisi para korban bencana dan merealisasikannya secara nyata melalui kerja bakti secara massal," ujar Lumentut.

Sementara itu, Komandan Kodim 1309/Manado Letkol Inf Indarto Kusnohadi mengatakan, GMB secara tidak langsung menyampaikan pesan kepada para korban bencana yang saat ini sedang berada pada titik nadir kehidupan bahwa mereka tidak sendirian.

"Mereka tidak akan pernah ditinggal sendirian oleh segenap warga Manado dan Sulawesi Utara pada umumnya dalam menghadapi cobaan hidup," kata Indarto.

Salah satu penggagas GMB, Jemmy Asiku, menyatakan keprihatinannya atas kerugian yang diderita oleh para korban bencana tersebut.

"Tak terhitung harta benda yang telah mereka kumpulkan dengan kerja keras membanting tulang sepanjang hidup lenyap hanya begitu saja dalam hitungan jam ditelan banjir bandang, tetapi kita semua harus tetap melanjutkan hidup ini," ujar Asiku.

Selain melakukan kerja bakti massal di 16 titik, GMB juga menggelar pengobatan massal dengan mendirikan pos kesehatan. Di Kampung Merdeka, Kelurahan Dendengan Dalam, misalnya, ada lebih dari 100 warga datang memeriksakan diri.

Kepala Penerangan Korem 131/Santiago Mayor Inf Suwarno mengatakan bahwa warga yang datang memeriksa didominisi oleh penderita infeksi saluran pernapasan dan gejala gatal-gatal pada kulit kaki serta diare.

Hampir sebulan pascabanjir bandang menerjang Manado, persoalan sampah dan lumpur masih juga belum teratasi. Setiap hari ratusan relawan dari berbagai daerah datang turun melakukan mapalus (gotong royong) membantu warga korban bencana membersihkan lingkungan sekitarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com