DEMAK, KOMPAS.com - Sungai Wulan yang melintas perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak, Jawa Tengah (Jateng) akan dinormalisasi dalam waktu dekat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut menganggarkan Rp 900 miliar untuk normalisasi sungai.
Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Demak, Naning Prih Hatiningrum mengatakan, dari informasi yang didapatnya, sejauh ini masih proses lelang.
"Saat ini sedang lelang untuk pengerjaan normalisasinya di Sungai Wulan. Ini anggarannya sekitar Rp 900 miliar dari Kementerian PUPR," kata Naning kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur Retaining Wall
Dia menjelaskan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk normalisasi Sungai Wulan dari hulu ke hilir kurang lebih 30 kilometer.
"Mulai dari hulu, mungkin (bendung) Wilalung atau naik ke atas lagi Kedung Ombo kayaknya sampai ke muara di Jepara sana, Wedung arah lautnya, ya," ungkapnya.
Naning menambahkan, saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan pengerjaan proyek tersebut.
Baca juga: Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani
Baca juga: Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024
Perbaikan tanggul jebol sungai Wulan Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Sabtu (17/2/2024).
Namun, sejauh yang diketahuinya masih tahapan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Kementerian PUPR.
"Ini lelang kalau terpilih berarti mungkin Juni-Juli, ini masih proses di LPSE-nya kementerian," terangnya.
Sementara itu, di kawasan Sungai Wulan, proses pembangunan tanggul juga terus dikebut. Tepatnya di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Baca juga: Banjir Demak, Beban Ekonomi Masyarakat, dan Ancaman Utang...
Tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito yang sempat jebol, kini dibangun tanggul permanen dan dilapisi struktur retaining wall yang dikerjakan PT Wijaya Karya atau Wika.
Retaining wall atau dinding penahan tanah dibangun sepanjang 70 meter di area titik jebol agar tidak mengalami kejadian jebol serupa, salah satu penyebab banjir Demak.
"Dalam proses penanganan permanen berupa pelaksanaan pekerjaan penguatan struktur dinding penahan tanah (retaining wall) di sepanjang jebolan 1 dan jebolan 2," kata Naning, Kamis (20/6/2024).
Baca juga: Banjir Rob, Solusi Rumah Apung Demak, dan Tantangannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.