POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Pasokan minyak subsidi "Minyakita" dari pemerintah tidak tersedia di pasar tradisional Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, selama sebulan terakhir.
Hal ini mengakibatkan sejumlah pedagang minyak goreng eceran menghentikan penjualan produk ini karena sulitnya mendapatkan stok dari distributor dan beralih ke minyak premium.
Baca juga: Polres Malang Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pemalsuan Minyak Goreng Minyakita
Salah satu pedagang, Rahmat mengungkapkan, ia terakhir kali menjual Minyakita sekitar sebulan yang lalu dengan harga Rp 16.000 per liter.
Namun, sejak stok dari agen tak kunjung datang, Rahmat sudah tidak menjual Minyakita.
"Sudah order berulang kali tapi minyaknya (Minyakita) belum datang," ujar Rahmat, pedagang di Pasar Baru Polewali Mandar, Jumat (28/6/2024).
Pedagang lainnya, Umar, menduga kelangkaan ini disebabkan oleh praktik penimbunan yang dilakukan oleh spekulan.
"Mereka menimbun karena tahu rencana pemerintah akan menaikkan harga Minyakita," katanya.
Sebulan terakhir, Rahmat, Umar, dan pedagang lainnya hanya bisa menyediakan minyak premium dari merek lain dengan harga yang lebih tinggi.
Meskipun banyak yang mencari produk Minyak Kita, ketersediaan yang terbatas telah mempengaruhi pasokan di pasar lokal.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Akan Menaikkan Harga Minyakita Pekan Depan
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan berencana menaikkan harga Minyak Kita dari Rp 14.000 per liter menjadi Rp 15.700 per liter.
Minyak goreng bersubsidi ini diluncurkan pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng yang saat itu mencapai Rp 25.000 per liter. Minyak Kita dijual dengan harga HET Rp 14.000 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.