Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Kompas.com - 24/05/2024, 12:24 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Beberapa dusun di dua kecamatan yang ada di pinggiran Rawa Pening Kabupaten Semarang terendam banjir. Penyebab banjir karena air di tiga sungai meluap dipicu hujan deras semalam suntuk.

Suprapto, warga Kaliglagah Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, mengatakan hujan mulai sejak Kamis (23/5/2024) sekira pukul 15.00 WIB hingga Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Banjir Luwu, 210 KK Terdampak, Warga Butuh Bahan Makanan

"Hujan berlangsung terus menerus dengan intesitas sangat deras," ujarnya, Jumat (24/5/2024).

"Daerah yang terkena dampak banjir kali ini adalah Rowosari Kecamatan Tuntang dan Rowoganjar, Rowokasam, Candisari yang masuk Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru. Kaliglagah terkena tapi tidak terlalu tinggi," kata Suprapto.

Menurut Suprapto, ada tiga sungai yang meluap karena tak mampu menahan air, yakni sungai Kaliparat, Muncul, dan Panjang Bandungan.

"Kalau banjir besar memang biasa terjadi lima tahun sekali, yang kali ini memang besar tapi bukan yang paling besar," kata dia.

Selain masuk ke rumah di permukiman warga, air yang menggenang juga menutup akses ke jembatan. Sehingga ada tiga jembatan yang tertutup air sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.

"Kalau ada motor yang nekat, pasti mogok karena mesin terendam hingga jok," kata Suprapto.

Sementara warga Rowoganjar, Ulfa mengungkapkan banjir terjadi saat warga tertidur.

"Jadi itu memang hujan sangat deras, lalu sekira subuh itu dibangunkan karena banjir," jelasnya.

Baca juga: Menilik Pilot Project Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

"Kalau yang di rumah saya, air sampai selutut. Biasanya kalau hujan tidak terlalu deras banjir cuma semata kaki," kata Ulfa.

Dia mengatakan, setelah genangan air terhitung surut, warga langsung melakukan pembersihan rumah.

"Memang belum surut seluruhnya, tapi air sudah berkurang, jadi warga langsung membersihkan karena ada lumpur. Kalau tetap banjir, ya aktivitas warga terganggu," ungkap Ulfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com