Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Kompas.com - 23/05/2024, 12:13 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Selama 11 hari, Camelia (45) dan keluarganya mengungsi di posko pengungsian akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Camelia bersama suaminya, Arnowo Sigit Caroko (52) dan dua anaknya mengungsi di posko pengungsian SDN 08 Nagari Bukit Batabuh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.

Pascakejadian, korban mengaku masih trauma. Camelia bahkan belum mampu masuk ke dalam rumahnya.

Baca juga: Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Ia mengatakan, rumahnya selamat dari terjangan banjir lahar dingin.

"Alhamdulillah, kami selamat dan rumah hanya masuk lumpur dan air," ujar Camelia saat diwawancarai Kompas.com di posko pengungsian, Kamis (23/5/2024).

Namun, ia merasa sangat sedih karena ibu dan keponakannya meninggal dunia akibat banjir lahar dingin tersebut.

"Ibu dan keponakan saya meninggal, karena rumahnya dihanyutkan oleh banjir," ungkap Camelia.

Baca juga: Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Beberapa hari setelah kejadian, Camelia dan suaminya pergi melihat kondisi rumahnya. Ia didampingi petugas keamanan karena lokasi berada di zona merah.

"Kemarin kami pergi melihat rumah sambil bersihin lumpur, tapi tidak berani masuk karena masih trauma. Kalau masuk, rasa-rasa banjir datang. Kami juga belum diizinkan kembali tinggal di rumah, karena di zona merah," sebut Camelia.

Camelia dan keluarganya mengaku ikut arahan pemerintah, yang akan merelokasi para korban terdampak banjir lahar dingin.

"Kami ikut apa kata pemerintah. Kalau boleh ditempati lagi rumahnya kami pulang. Tapi kalau direlokasi kami ngikut," ucap dia.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda permukiman warga Nagari Bukit Batabuh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (11/5/2024).

Akibat bencana ini, sebanyak 23 warga meninggal dunia. Selain itu, banyak rumah warga yang rusak parah hingga hanyut dibawa banjir.

Saat ini, korban yang terdampak mengungsi di posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com