Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Kompas.com - 12/05/2024, 17:04 WIB
Perdana Putra,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat bertambah dari 1 orang menjadi 11 orang, Minggu (12/5/2024).

Sebanyak 6 orang berhasil diidentifikasi, sedangkan sisanya masih dalam proses.

"Update korban meninggal di Tanah Datar hingga pukul 16.00 WIB ini sudah 11 orang," kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab yang dihubungi Kompas.com, Minggu (12/5/2024).

Baca juga: Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Ilham menyebutkan, enam warga yang sudah teridentifikasi adalah Yulimar (wanita/60), Adrizal (pria/53), Primus (pria/24), Baim (pria/8), Syafni (pria/64) dan Marcel (pria/14).

"Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi ya," katanya lagi.

Menurut Ilham, hingga kini tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan hingga masyarakat masih mencari korban yang hilang.

Baca juga: Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan


Baca juga: Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Lima kecamatan terendam

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang melanda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024) dini hari akibat tingginya curah hujan.

Dilaporkan, banjir melanda 5 kecamatan yaitu X Koto, Limo Kaum, Batipuh, Batipuh Selatan, dan Rambatan dengan korban meninggal awalnya hanya satu orang.

Ilham menyebutkan, kecamatan yang terparah adalah X Koto dengan 4 titik banjir yaitu di Aia Angek, Koto Laweh, Pandai Sikek, dan Singgalang.

Baca juga: Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Dampak banjir, kata Ilham, juga merusak rumah warga. Dilaporkan sementara sudah ada ratusan rumah yang terendam banjir.

"BPBD setempat masih mendata jumlah rumah yang terdampak banjir. Sementara ada ratusan yang terendam," kata Ilham.

Untuk daerah X Koto yang berada di kaki Gunung Marapi, kata Ilham, banjir diduga bercampur dengan abu vulkanik gunung yang sebelumnya mengalami erupsi.

"Iya diduga bercampur dengan abu vulkanik Gunung Marapi," jelas Ilham.

Baca juga: Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com