Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Besek, Wadah Ramah Lingkungan dari Anyaman Bambu

Kompas.com - 15/04/2024, 23:04 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ketika berbelanja oleh-oleh tradisional, tidak jarang kita menemukan sebuah bungkusan berbentuk kotak yang disebut besek.

Besek juga kerap digunakan dalam berbagai tradisi sebagai wadah sesaji maupun pembungkus makanan seperti jajanan pasar atau nasi kenduri.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Larang Limbah Hewan Kurban Dibuang ke Sungai, Pembagian Daging Wajib Pakai Besek

Besek adalah keranjang yang dibuat dari anyaman bambu, biasanya terdiri dari bagian alas dan bagian tutup.

Besek bambu juga disebut menjadi wadah tradisional yang ramah lingkungan karena sampah yang dihasilkan dapat terurai sehingga tidak mencemari lingkungan.

Baca juga: Diimbau Tidak Gunakan Plastik, Perajin Besek di Bantul Kewalahan Jelang Idul Adha

Sejarah dan Filosofi Besek

Dilansir dari Kompas.com (30/04/2023), besek sudah ada sejak sekitar tahun 400 M atau pada masa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia.

Tradisi dalam memanfaatkan tanaman bambu sendiri menjadi ciri khas karena pada masa itu keberadaan tanaman ini sangat berlimpah dan mudah ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Cerita Warga Papring Bangkitkan Kerajinan Besek yang Sempat Hilang

Besek bambu juga mengandung filosofi hidup yang terkait dengan cara penggunaannya.

Penggunaan besek bambu sebagai tempat penyimpanan makanan adalah simbol berkah dari langit pada setiap anyamannya.

Besek bambu juga menjadi lambang kesantunan dan kehormatan karena tradisi di beberapa daerah memanfaatkan besek sebagai bagian dari ritual adat.

Sementara pada masa sekarang, besek menjadi lambang tradisi ramah lingkungan yang mendukung upaya pelestarian alam.

Takmir Masjid Al-Fitrah, Didik Supriyanto, sedang menaruh daging yang telah dipotong ke besek bambu, Kamis (29/6/2023).KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri Takmir Masjid Al-Fitrah, Didik Supriyanto, sedang menaruh daging yang telah dipotong ke besek bambu, Kamis (29/6/2023).

Cara Membuat Besek Bambu

Dilansir dari laman TribunJateng.com, Mbah Ngadisah yang sudah 75 tahun menjadi pengrajin besek asal Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal membagikan cara pembuatannya.

Cara membuat besek dimulai dengan menyiapkan bahan berupa batang bambu yang sudah tua.

Batang bambu tersebut kemudian dipotong dan dibelah kemudian diirat dibuat menjadi lembaran tipis-tipis.

Iratan bambu itu harus dijemur hingga kering sebelum dianyam menjadi bentuk besek yang diinginkan.

Pengeringan juga bertujuan agar pembuatan anyaman bambu untuk besek menjadi lebih mudah serta lebih awet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com