Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pembunuhan Casis TNI AL, Keluarga Tertipu Ratusan Juta dan Terungkap Setelah 15 Bulan

Kompas.com - 04/04/2024, 05:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Iwan Sutrisman Telaumbanua meninggalkan rumah untuk menjadi tentara pada 16 Desember 2022 dan dibunuh delapan hari berselang.

Selama lebih dari setahun, keluarga mengira ia sedang menjalani pendidikan dan bertugas, lantas berulang kali mengirimkan uang pada penipu yang membunuhnya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Yanto Telaumbanua tersenyum saat mengingat polah adiknya, Iwan, di rumah.

Iwan, yang berasal dari Desa Lahusa Idanotae di Nias Selatan, Sumatra Utara, disebut kerap bertingkah seperti anak kecil.

"Misalnya nenek pulang dari ladang, dia selalu menggoda nenek dan menciumi pipi nenek serta bermanja-manja dengan beliau," kata Yanto pada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Detik-detik Serda Adan Bunuh Casis TNI AL di Sawahlunto, Korban Sempat Difoto Saat Gunakan Seragam

Hal yang sama pun kerap dilakukannya pada kakek, serta bapak dan ibunya.

"Kayak anak-anak dia."

Iwan, anak ketiga dari delapan bersaudara, juga disebut lihai mencairkan suasana.

Saat Yanto bertengkar dengan si sulung, misalnya, Iwan yang mendamaikan dengan sejumlah ledekan.

Kehangatan yang dibawa Iwan membuatnya mudah berteman dengan siapa saja.

"Adik saya itu orangnya tidak pernah bermasalah dengan siapa pun," kata Yanto.

Orang tua pun begitu sayang padanya. Apalagi, ia adalah anak penurut.

"Misalnya disuruh apa, langsung pergi dia," ujar Yanto.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Eks Casis TNI AL Ditinggal di Kos-kosan di Padang

Pada 16 Desember 2022, Iwan pergi meninggalkan rumah pada usia 21 tahun untuk mengikuti seleksi calon siswa bintara TNI Angkatan Laut di Padang, Sumatra Barat.

Keluarga bangga seraya berharap besar Iwan bakal jadi tentara. Yang tak mereka tahu, Iwan ternyata pergi selamanya.

Apa yang terjadi pada Iwan?

Fakta pembunuhan casis TNI AL.Tribun Medan Fakta pembunuhan casis TNI AL.
Semua bermula dari kegagalan permainan orang dalam.

Awalnya, Iwan Sutrisman Telaumbanua mendaftar menjadi calon siswa bintara TNI AL di Nias, Sumatra Utara, saat proses seleksi gelombang II dibuka pada Juli-Agustus 2022.

Ini adalah salah satu jalur rekrutmen TNI yang terbuka diikuti lulusan SMA. Mereka yang lolos seleksi mesti menjalani pendidikan di Sekolah Calon Bintara hingga lulus dan mendapat pangkat sersan dua.

Saat itu Antonius Paikan Telaumbanua, kakak Iwan, menghubungi kenalannya untuk membantu meloloskan Iwan. Kenalannya itu adalah Adan Adyan Marsal, sersan dua yang bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL Nias.

Adan menyanggupi, dengan syarat mendapat imbalan Rp200 juta.

Baca juga: Soal Kematian Iwan, Danlantamal II Padang: Penerimaan Casis TNI Tak Dipungut Biaya

Meski angka ini dirasa cukup besar, keluarga Iwan mengiyakan. Orang tua Iwan, yang sehari-hari bekerja sebagai petani, lantas menjual tanah dan mobil untuk membayar Adan secara bertahap.

"Bahkan itu ibunya punya penyakit sinusitis. Sempat kemarin mau berobat ke Medan, tapi demi biaya anaknya ini, ditundanya-lah dulu. Lebih penting mimpi anaknya," kata Yanikasi Telaumbanua, adik kandung ayah Iwan.

Namun, nyatanya Iwan tak lolos seleksi tersebut.

Uang Rp200 juta pun tak bisa dikembalikan Adan karena, menurut pengakuannya, sudah terpakai untuk judi online.

Adan memutar otak. Ia mengambil cuti pada 16-25 Desember 2022, lalu menjalankan tipu dayanya.

Ia menyarankan agar Iwan kembali mengikuti seleksi calon bintara di Padang, Sumatra Barat. Alasannya, Adan punya paman yang bertugas di sana dan dapat membantu meloloskan.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran Tersangka Pembunuhan Eks Casis TNI AL

Ilustrasi Pembunuhan.Freepik Ilustrasi Pembunuhan.
Pada 16 Desember, Adan dan Iwan berangkat ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli. Seluruh biaya perjalanan ditanggung keluarga Iwan.

Di Padang, Iwan ditinggal di sebuah tempat kos, sembari Adan merencanakan aksi selanjutnya.

Selama di Padang, keluarga Iwan terus menanyakan kabar Iwan pada Adan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com