Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Penyebab Puluhan Anggota KPPS Cilacap yang Keracunan Makanan

Kompas.com - 31/01/2024, 06:27 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian masih mendalami dugaan keracunan makanan yang dialami puluhan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) usai mengikuti bimbinan teknis (bimtek) di Cilacap, Jawa Tengah.

Kapolsek Wanareja AKP Jarkoni mengatakan, belum dapat memastikan penyebab keracunan.

Kendati demikian, tim dari Dinas Kesehatan Cilacap telah mengambil sampel sisa makanan.

"Kami sedang menunggu (hasil uji laboratorium) dari dinkes, makanan mana yang mengandung racun," ujar Jarkoni saat dihubungi, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Kronologi Puluhan Anggota KPPS di Cilacap Keracunan Makanan Usai Bimtek

Selain itu, pihaknya juga telah mengambil sampel air sumur milik penyedia katering dalam acara tersebut.

"Kami juga akan mengundang penyaji atau katering," kata Jarkoni.

Seperti diketahui, dalam bimtek itu peserta diberi makanan berupa nasi boks dan snack.

Nasi boks berisi ayam, lalapan dan sambal. Sedangkan snack berisi kue lapis, agar-agar, lemper dan tahu.

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Purbalingga Keracunan Usai Jajan Bola Susu di Kantin Sekolah

Berasal dari katering yang sama

Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilacap M Mughni, makanan untuk bimtek yang digelar selama dua hari itu berasal dari katering yang sama.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk penyelesaian atas kejadian yang menimpa KPPS," kata Mughni.

Diberitakan sebelumnya, 40 anggota KPPS di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, diduga mengalami keracunan makanan usai bimtek.

Sampai Selasa siang masih ada 15 orang yang dirawat.

Kegiatan bimtek dibagi dalam dua sesi, yaitu pada Jumat (26/1/2024) dan Sabtu (27/1/2024).

Namun yang mengalami keracunan, kata Mughni, merupakan peserta bimtek pada Sabtu.

Baca juga: Puluhan Anggota KPPS di Cilacap Keracunan Makanan Usai Bimtek, Belasan Masih Dirawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com