KOMPAS.com - Para pengungsi Rohingya diwajibkan membayar uang terlebih dahulu kepada agen agar bisa berlayar di Aceh, Indonesia.
Modus tersebut terkuak setelah polisi menangkap, HM (70) di Kamp Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji pada Anovember 2023.
HM yang tinggal di Cong Bazer, Bangladesh itu, diduga sebagai agen yang menyelundupkan etnis Rohingya dari kamp Bangladesh ke Kabupaten Pidie, Aceh.
Data dari Polres Pidie, ternyata HM tidak bekerja sendirian saat membawa etnis Rohingya melalui jalur laut menggunakan kapal kayu.
Baca juga: 200 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh dengan 2 Kapal
HM bekerja dengan tiga rekannya adalah Zahangir sebagai agen dan Saber sebagai kapten kapal. Kedua orang itu kabur ke hutan saat mendarat di bibir Pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga (Laweung).
Polisi menyebut pemeriksaan HM menggunakan Bahasa Bangladesh.
"Agen meminta ongkos lebih dahulu kepada setiap Rohingya sebelum kapal berangkat. Kalau ongkos tak dibayar, maka tidak dibolehkan naik kapal," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, Jumat (8/12/2023) malam.
HM, Zahangir dan Saber yang bertugas membawa etnis Rohingya menuju perairan Pidie. Sementara pelaku lainnya, Abdullah tetap tinggal di kamp Bangladesh.
Menurut polisi, ongkos yang dikutip dari akasi kejahatan yakni sekitar Rp 3,3 miliar dibawa kabur Zahangir dan Saber saat mendaratkan 194 pengungsi Rohingya di bibir Pantai Gampong Blang Raya.
Baca juga: Kisah Pulau Galang, dari Kamp Vietnam, RSKI Covid-19, hingga Opsi Penampungan Pengungsi Rohingya
HM ditangkap warga Laweung karena tidak sanggup lari akibat faktor usia.
Kata Kapolres Pidie, etnis Rohingya membayar ongkos kapal saat diselundupkan ke Indonesia bisa menghabiskan uang Rp28 juta per orang.
Sebab, etnis Rohingya membayar kontan kepada agen yang juga menjadi nahkoda kapal kayu.
Kapal kayu mendarat pertama dinahkodai Zahangir dan Saber. Kapal kayu kedua didaratkan Zahangir bersama Hossul Mukhtar atau HM.
"Zahangir, Saber dan HM bisa satu kapal, karena Zahangir dan HM menyerahkan kapal itu kepada Rohingya, mengingat pantai sudah dekat. Sehingga Zahangir dan HM loncat ke kapal Saber saat bertemu di tengah laut," jelasnya.
Menurut Imam Asfali, pengungsi Rohingya menuju ke Indonesia salah satu alasannya karena masyarakatnya seiman.
Baca juga: Dalam 2 Pekan Terakhir, Ada 30 Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan di Lhokseumawe Aceh