LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengungkap jejaring pelarian warga Rohingya asal Bangladesh dari kamp penampungan Eks Gedung Imigrasi Lhokseumawe ke Malaysia.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto dalam konferensi pers, Jumat (8/12/2023) mengungkapkan, jaringan internasional terlibat dalam kasus pidana perdagangan orang itu.
“Informasi yang mereka sampaikan, ada seorang di Malaysia, menghubungi pria berinisial K. Lalu K ini merekrut warga lokal untuk membawa Rohingya dari kamp penampungan ke titik kumpul untuk seterusnya berangkat naik bus ke Medan,” kata Kapolres.
Baca juga: 3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap
Dari Medan, Sumatera Utara, mereka akan diberangkatkan ke Malaysia.
“Pria inisial K masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” terangnya.
Dia menyebutkan, selama dua pekan terakhir, mereka telah membawa 30 Rohingya dari kamp penampungan. “Diangkut dalam tiga waktu terpisah, pertama diangkut tujuh orang, lalu 16 orang dan terakhir tujuh orang,” katanya.
Dia menyebutkan, nama-nama yang dijemput dari penampungan telah ditentukan.
“Sehingga mereka sudah diseleksi sesuai pesanan,’ katanya.
Polisi berhasil menangkap tiga pelaku yang bertindak sebagai penjemput. Mereka adalah R (50) dan D (25) warga Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Satu lainnya H (41) warga Desa Blang Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.
Mereka menerima upah dari pria berinisial K sebesar Rp 300.000 per warga Rohingya.
“Tugas mereka hanya menjemput dari kamp penampungan, lalu menaikkannya ke bus untuk ke Medan. Mereka sendiri tidak ikut ke Medan,” terangnya.
Baca juga: Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...
Sedangkan enam warga Rohingya yang dibawa kabur yaitu Razu (20), Rohidullah (19), Mainuddin (20), Hadayet Ullah (19), Muhammad Syakil (23) dan Ismail (18).
Sayangnya, enam warga Rohingya ini mengaku tidak bisa bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sehingga tidak bisa diwawancarai.
“Saat ini mereka warga Rohingya masih di Polres. Sedangkan tiga tersangka langsung ditahan,” pungkasnya.
Dalam catatan Kompas.com, sepanjang warga Rohingya terdampar di Aceh, lazim mereka akan melarikan diri dari penampungan yang telah disiapkan. Umumnya mereka kabur ke Malaysia.
Dua bulan terakhir, gelombang Rohingya mendarat ke Aceh. Lebih 1.000 warga Rohingya kini ditampung di Kota Sabang, Kabupaten Pidie, dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Saat awal mendarat, mereka mengaku negara tujuannya memang Indonesia. Belakangan, mereka kabur ke Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.