Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Pancuran Air Kuno

Kompas.com - 29/11/2023, 19:03 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Benda diduga cagar budaya ditemukan warga bernama Suratman saat menggali penampungan air limbah atau septic tank rumah toko (ruko) di Dukuh Plumutan, Desa Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah.

Benda yang mirip talang pancuran air kuno atau diduga Jaladwara. Benda itu saat ini masih disimpan di rumah Suratman.

Suratman mengatakan, benda diduga cagar budaya itu ditemukan oleh pekerjanya saat menggali tanah untuk septic tank. Benda itu ditemukan dikedalaman 160 cm lebih.

Baca juga: Berhasil Lakukan Pelestarian Berkelanjutan Cagar Budaya, Pemkot Semarang Dapat Dana Pembangunan Rp 5 Miliar dari Kementerian PUPR

Dia mengira awalnya hanya batu biasa. Setelah dilihat batu tersebut memanjang dan ada kepalanya. Batu itu bentuknya seperti saluran air dan berukir.

"Saya minta batu itu dinaikkan tapi tidak kuat. Terus bagian kepalanya pecah," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Ketua Perkumpulan Pemerhati Budaya dan Cagar Budaya Boyolali, Kusworo Rahadyan mengatakan, Jaladwara yang ditemukan kondisinya pecah menjadi dua bagian.

Ini dikarenakan warga yang menggali tanah untuk pembuatan septic tank tidak tahu jika benda itu termasuk cagar budaya.

"Karena orang yang menggali tidak tahu Jaladwara patah jadi dua bagian," kata Kusworo.

Jaladwara yang ditemukan ini memiliki panjang 87 cm, tinggi bagian talang 20 cm, kedalaman talang/saluran air 9 cm, dan tinggi bagian kepala ukiran atau bagian lubang 40 cm.

Di lokasi yang sama, kata dia, juga ditemukan batu bata merah berukuran besar. Kondisi batu bata merah itu sudah pecah.

Disinggung benda kuno itu merupakan peninggalan abad ke berapa dan pada zaman kerajaan siapa, pihaknya belum bisa memastikan.

Menurut dia, benda ini umumnya digunakan dalam bangunan candi atau situs patirtan (situs pemandian purbakala).

"Itu belum bisa dipastikan. Yang jelas itu seperti talang-talang air yang ada di candi-candi maupun situs patirtan," ungkap Kusworo yang juga Ketua Cagar Budaya Boyolali Heritage Society.

Terkait temuan itu, Kusworo mengaku sudah menginformasikan kepada Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Boyolali serta Badan Pelestarian Kebudayaan Regional X Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kita sudah lapori semua. Kalau tidak lanjut laporannya belum tahu gimana. Yang jelas kalau menurut kewilayahannya dari Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Boyolali," jelas Kusworo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com