Salin Artikel

Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Pancuran Air Kuno

Benda yang mirip talang pancuran air kuno atau diduga Jaladwara. Benda itu saat ini masih disimpan di rumah Suratman.

Suratman mengatakan, benda diduga cagar budaya itu ditemukan oleh pekerjanya saat menggali tanah untuk septic tank. Benda itu ditemukan dikedalaman 160 cm lebih.

Dia mengira awalnya hanya batu biasa. Setelah dilihat batu tersebut memanjang dan ada kepalanya. Batu itu bentuknya seperti saluran air dan berukir.

"Saya minta batu itu dinaikkan tapi tidak kuat. Terus bagian kepalanya pecah," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Ketua Perkumpulan Pemerhati Budaya dan Cagar Budaya Boyolali, Kusworo Rahadyan mengatakan, Jaladwara yang ditemukan kondisinya pecah menjadi dua bagian.

Ini dikarenakan warga yang menggali tanah untuk pembuatan septic tank tidak tahu jika benda itu termasuk cagar budaya.

"Karena orang yang menggali tidak tahu Jaladwara patah jadi dua bagian," kata Kusworo.

Di lokasi yang sama, kata dia, juga ditemukan batu bata merah berukuran besar. Kondisi batu bata merah itu sudah pecah.

Disinggung benda kuno itu merupakan peninggalan abad ke berapa dan pada zaman kerajaan siapa, pihaknya belum bisa memastikan.

Menurut dia, benda ini umumnya digunakan dalam bangunan candi atau situs patirtan (situs pemandian purbakala).

"Itu belum bisa dipastikan. Yang jelas itu seperti talang-talang air yang ada di candi-candi maupun situs patirtan," ungkap Kusworo yang juga Ketua Cagar Budaya Boyolali Heritage Society.

Terkait temuan itu, Kusworo mengaku sudah menginformasikan kepada Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Boyolali serta Badan Pelestarian Kebudayaan Regional X Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kita sudah lapori semua. Kalau tidak lanjut laporannya belum tahu gimana. Yang jelas kalau menurut kewilayahannya dari Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Boyolali," jelas Kusworo.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/29/190342478/gali-septic-tank-warga-di-boyolali-temukan-pancuran-air-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke