KOMPAS.com - Kasus pamer emas yang dilakukan oleh jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan, Suarnati Daeng Kanang (46), masih menjadi sorotan para pembaca Kompas.com pada Rabu (12/7/2023).
Suarnati memamerkan sejumlah perhiasan emas di tubuhnya seberat ratusan gram saat baru turun dari pesawat yang membawanya dari Tanah Suci Mekkah ke Asrama Haji Sudiang Makassar, pada Rabu (5/7/2023).
Sontak aksi yang dilakukannya itu pun menyedot perhatian publik, bahkan tak sedikit yang menghujat perilaku Suarnati.
Sementara itu, tiga orang jemaah haji Indonesia hilang saat puncak ibadah haji, Armuzna atau Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Satu orang di antaranya kini telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di RS An-Noor, Mekkah, Arab Saudi.
Kedua berita tersebut beserta tiga informasi lainnya mendapat perhatian dari para pembaca Kompas.com selama Rabu (12/7/2023).
Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Awalnya, Suarnati mengaku ada sekitar 180 gram emas yang dikenakannya saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar. Mulai dari kalung, gelang, serta cincin. Namun dari jumlah emas yang dipakainya tak semua dibeli di Tanah Suci.
"Dari Makassar separuh (emas) saya bawa sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," kata Suarnati kepada awak media di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.
Dia mengatakan, per gram emas yang dibelinya di Tanah Suci harganya berkisar Rp 1.200.000.
"Saya belinya pakai uang riyal, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000," ujar Suarnati.
Suarnati mengaku, dia membeli emas di Tanah Suci untuk memenuhi janji atau nazarnya.
"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar, seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ucap Suarnati.
Baca selengkapnya: Perjalanan Kasus Suarnati, Berawal dari Pamer Emas 180 Gram Sepulang Haji yang Ternyata Cuma Imitasi