Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Penipu Bermodus Hipnotis di Jawa dan Bali Ditangkap di Pekanbaru

Kompas.com - 31/10/2023, 06:47 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Riau, menangkap komplotan pelaku penipuan dengan modus hipnotis.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Hengky Poerwanto mengatakan, pelaku yang diamankan berjumlah empat orang.

Para pelaku bernama Anwar, Meliya Marwati, Armadi Jawir, dan Ariwijaya.

Baca juga: Sumarni Jadi Korban Hipnotis hingga Serahkan Rp 18 Juta, Sempat Tinggal di Rumah Pelaku Selama 9 Hari

"Para pelaku melakukan penipuan dengan modus hipnotis. Di Pekanbaru, korbannya ada dua orang, masing-masing mengalami kerugian Rp 61 juta dan Rp 33 juta," ungkap Hengky kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru, Senin (30/10/2023).

Dia menjelaskan, keempat pelaku ditangkap di Pekanbaru, pada Kamis (26/10/2023).

Tiga pelaku di antaranya diproses hukum di Polresta Pekanbaru. Sementara, untuk pelaku atas nama Ariwijaya, diserahkan kepada pihak kepolisian di Sumatera Barat, karena melakukan kejahatan di wilayah tersebut.

Baca juga: Temukan Rekaman Video Penumpang Anak Diduga Korban Hipnotis, Manajemen BST: Duduknya Berjejer, Tidak Ada Kontak Fisik

"Para pelaku sudah beraksi di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Pekanbaru, Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Bali," kata Hengky.

Di tempat yang sama, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra menyebutkan, otak pelaku penipuan modus hipnotis ini adalah Meliya Marwati.

"Pelaku Meliya Marwati bertugas membujuk korbannya yang perempuan. Sementara, dua pelaku berperan sebagai sopir mobil dan berpura-pura sebagai petugas bank," kata Bery.

Bery mengungkapkan, mereka sudah dua kali beraksi di Pekanbaru. Pertama, di sekitaran Bank Mandiri Jalan Tuanku Tambusai, dan kedua di sekitaran Bank BNI di Jalan Ahmad Yani.

Korbannya adalah dua orang wanita berinisial BK dan ER.

Dalam aksinya, salah satu pelaku datang menemui korban. Pelaku mengaku sebagai petugas bank, yang kemudian menawarkan penukaran uang asing.

Korban diiming-iming nilai uang akan bertambah jika ditukar ke rupiah.

"Korban yang terhipnotis percaya, sehingga mengambil uang di bank. Setelah menarik uang, korban dibawa ke dalam mobil. Saat itulah uangnya ditukar. Setelah keluar dari mobil, baru sadar uang yang diterima korban ternyata uang palsu atau mainan," kata Bery.

Dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku sudah beraksi tiga tahun. Saat ini pihaknya masih memburu dua orang pelaku lainnya.

"Dua orang masih DPO (daftar pencarian orang)," sebut Bery.

Sementara itu, tiga orang pelaku yang diamankan, dijerat dengan Pasal 378 jo Pasal 372 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com