Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slogan Kota Bima Diganti, Pj Wali Kota Fokus Jalankan 6 Program Prioritas

Kompas.com - 30/09/2023, 13:15 WIB
Syarifudin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS com- Mohammad Rum beberapa waktu lalu dilantik sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bima. Pria yang akrab disapa Rum ini langsung tancap gas dengan mengganti slogan pemimpin sebelumnya, Muhammad Lutfi.

Slogan Kota Bima sebelumnya Kota Bima Bangkit dan Setara, oleh Rum diganti menjadi Kota Bima Gemilang.

Rum mengatakan, slogan yang diusung pada masa kepemimpinannya merupakan rangkaian dari visi yang dipakai saat kepemimpinan eks Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dengan tagline NTB Gemilang.

Rum menegaskan tidak ada unsur politik dari slogan Kota Bima yang diubahnya.

Baca juga: Hengkang dari Golkar, Mantan Wali Kota Bima Merapat ke PDI-P

"Enggak ada hubunganlah. Apa sih arti sebuah slogan. Mau gemilang, bersinar, yang penting kita laksanakan. Jangan sampai nanti slogannya muluk-muluk, enggak mampu kita realisasikan," kata Rum usai rapat koordinasi pada Sabtu (30/9/2023).

Rum mengaku akan melanjutkan program dari Wali Kota sebelumnya serta mengikuti program pembangunan yang sejalan dengan pembangunan Nasional dan Provinsi.

“Kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah, baik daerah, provinsi dan pusat harus tegak lurus,” ujarnya

Rum mengaku telah merencanakan sejumlah program yang akan dikerjakan selama memimpin Kota Bima. Salah satu programnya yakni mengatasi krisis air bersih.

Hal ini menjadi salah satu kegiatan prioritas yang bakal dituntaskan dalam 100 hari kerjanya menjadi Pj Wali Kota Bima.

"Ini poin pertama. Karena masalah air bersih ini harus diselesaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak," kata dia

Selain atasi krisis air bersih, Rum juga akan menghadirkan industri pengolahan bawang merah di Kota Bima. Keinginan ini didasari atas rasa prihatinnya terhadap kondisi petani bawang.

Menurut dia, Bima merupakan daerah lumbung bawang merah. Sayangnya, tiap tahun harga bawang merah selalu mengalami penurunan. Selain itu, mereka terkadang harus menerima kenyataan bawang busuk lantaran over produksi atau ketinggalan diserap oleh para pengepul.

"Lain hal jika nanti ada pabrik pengolahan, bawang petani yang tak terjual bisa diolah jadi bawang goreng, lalu dijual di pasaran dengan harga normal," tuturnya

Karena itu, kata Rum, industri pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi ini harus digerakan sebagai solusi mengatasi ketika harga bawang sedang anjlok.

"Akan kita upayakan. Jika tidak selesai sampai saya di sini, iya paling tidak saya meletakan dasarnya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com