BIMA, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi menyatakan telah memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar. Dengan terang-terangan, ia juga memberikan sinyal akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Saya sudah mengajukan surat pengunduran diri ke Partai Golkar," kata Lutfi kepada Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Lutfi telah mengajukan surat pengunduran diri pada 22 September 2023. Hanya saja, Lutfi enggan membeberkan alasannya hengkang dari partai yang berlambang pohon beringin tersebut.
Baca juga: Lantik Pejabat Hasil Lelang, Wali Kota Bima Dinilai Abaikan Rekomendasi KASN
Menurutnya, sikap yang diambilnnya tersebut merupakan hak politiknya. Dia pun mengaku tak ada maksud apa-apa di balik niatnya mengundurkan diri dari Partai Golkar.
"Saya dengan Partai Golkar tak ada masalah. Saya dengan teman-teman masih saling berinteraksi dan baik-baik saja. Nah, alasannya kenapa mundur, itu hak politik saya. Karena politik ini dinamis," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Bima Lelang 5 Jabatan Struktural meski Berstatus Tersangka Korupsi
Lutfi menyatakan mundur setelah 21 tahun menjadi pengurus Partai Golkar. Bahkan, Golkar telah mengantarkannya menjadi anggota DPR RI dan wali kota Bima.
Setelah mengklaim secara resmi mundur dari Golkar jelang Pemilu 2024, Lutfi pun dengan terang-terangan ingin merapat ke PDI-P. Bahkan, ia mengaku telah mengirim surat kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.
Dalam surat itu, Lutfi menyampaikan permohonan ingin bergabung dengan partai yang berslogan wong cilik tersebut.
"Surat itu dikirim pada 22 September 2023. Saya ingin berikrar menjadi kader PDI-P," tutur Lutfi.
Lutfi pun mengungkapkan alasannya berlabuh ke PDI-P. Salah satunya, karena partai banteng moncong putih itu sebagai partai yang nasionalis.
"Kenapa saya hijrah ke PDI Perjuangan, itu pilihan. Memilih partai itu harus ada wajah nasionalisnya, wajah demokrasinya, dan itu ada di PDI-P. Karena alasan itu juga saya ingin bergabung," ujar Lutfi.