Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Kompas.com - 18/05/2024, 07:17 WIB
Amran Amir,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Oknum dosen berinisial O di Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP) Sulawesi Selatan dipecat lantaran diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal kepada mahasiswinya.

Rektor UMP Profesor Suhardi mengatakan dugaan pelecehan oleh oknum dosen ke mahasiswi tersebut telah dilaporkan oleh mahasiswi itu sendiri.

Pihak kampus memastikan telah melakukan langkah tegas terhadap oknum dosen itu.

Baca juga: Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi 

“Mahasiswi yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan O telah dilaporkan langsung yang bersangkutan ke pihak kampus berkaitan dengan apa yang mereka alami, ada tiga orang mahasiswi yang merasa tidak nyaman karena di-chat hingga dini hari,” kata Suhardi, Jumat (17/5/2024). 

Menurut Suhardi, sesuai ketentuan Undang-Undang, hal yang dialami mahasiswi tersebut masuk dalam kategori pelecehan seksual verbal.

Sehingga pihaknya menempuh langkah tegas yakni memecat secara tidak hormat terhadap oknum dosen O. 

Baca juga: Pelaku Pelecehan Payudara di Bandung Serahkan Diri Usai Cabuli Pelajar

 

“Sudah kami pecat secara tidak terhormat dan sudah mengakui seluruh perbuataannya, untuk itu kami dalam hal ini tidak akan pilih kasih dalam menindak pelanggaran yang terjadi di kampus UMP, ini juga merupakan bentuk penegasan bahwa seluruh civitas akademika di UMP menjaga mahasiswa,” ucap Suhardi. 

Baca juga: Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Sebelumnya pada Rabu (15/5/2024) pagi, puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP) yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa UM Palopo menggelar aksi unjuk rasa.

Mereka membentangkan poster berisi tuntutan terkait dugaan kekerasan seksual di kampus yang dilakukan salah seorang oknum dosen berinisial O.

“Sejak 2023, civitas akademika telah mengeluarkan peraturan pencegahan kekerasan seksual di kampus, terkait dengan unjuk rasa mahasiswa, terhadap oknum dosen O kami akan pikirkan sanksinya, kami akan lihat sejauh mana pelanggarannya,” ujar Suhardi saat itu.

Koordinator aksi unjuk rasa Muh Rifky meminta berbagai bentuk pelecehan dan kekerasan seksual dihapuskan dari kampus.

“Kami mahasiswa menuntut kampus memerangi praktik kekerasan seksual, sehingga para mahasiswa saat menjalani perkuliahan merasa aman,” tutur Rifky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com