Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Pemohon KTP di Nunukan, 5 Orang Diperiksa

Kompas.com - 14/05/2024, 15:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Penyidik Polres Nunukan, Kalimantan Utara masih melakukan pemeriksaan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap SF (21), gadis pemohon KTP oleh oknum ASN di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan.

Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit mengatakan, sejauh ini, sudah ada 5 orang yang diperiksa, termasuk terlapor dan pelapor.

Baca juga: Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

"Pemeriksaan intensif kita gelar sejak Senin (13/5/2024). Saat ini, kita juga masih melakukan pemeriksaan. Total baru lima orang kami periksa terkait kasus dugaan pelecehan seksual gadis pemohon KTP," ujarnya, Selasa (14/5/2024).

Lima orang yang diperiksa, masing masing, tiga orang dari Disdukcapil, yaitu terlapor AH, Kepala Disdukcapil, dan satu petugas lain yang melihat keberadaan SF dalam ruangan kerja terlapor.

Sementara dua lainnya, adalah pelapor, SF, dan orang yang mengantarnya ke Disdukcapil untuk membuat KTP.

"Kita baru mulai pemeriksaan. Kita masih belum ada kesimpulan apapun. Butuh kehati-hatian dan semua ada prosedurnya, nanti kalau terlalu laju berstatemen, bisa kena pra peradilan kita," ujarnya lagi.

Korban alami trauma

Lusgi menuturkan, korban SF masih terlihat syok dan ketakutan saat memberikan jawaban kepada penyidik dan menceritakan ulang apa yang sudah dilaluinya.

"Dia itu terlihat sekali takut, dan seakan-akan berkata bisakah kami ini (polisi) dipercaya ya. Soalnya pas membuat KTP kemarin saya digitukan," kata Lusgi.

Gestur SF yang ketakutan membuat polisi meminta pendampingan psikolog dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A). Juga perlindungan saksi dari Unit PPA Polres Nunukan.

Tapi yang pasti, kata Lusgi, pengakuan SF tidak ada yang berubah, baik saat pemeriksaan penyidik, maupun saat asessmen oleh psikolog.

"Hasil asessmen psikolog, korban harus ada pendampingan keluarga kandung. Kalau di Nunukan, dia kan tinggal dengan saudaranya. Jadi menurut psikolog, korban akan lebih nyaman lagi bercerita, kalau didampingi keluarga kandungnya," kata Lusgi.

Kukuh membantah

Pemeriksaan terhadap ASN Disdukcapil Nunukan, AH, terkesan lebih mudah. Polisi juga menanyakan seluruh prosedur pembuatan KTP bagi wajib KTP.

Termasuk aturan tentang tato, rambut pirang dan hafalan lagu wajib, sebagaimana pengakuan SF.

"Sejauh ini, terlapor tetap membantah. Itu hak dia, tugas kita di pembuktian. Dan tentunya butuh kejelian dari penyidik," kata Lusgi.

"Kita baru mengamankan pakaian SF yang digunakan saat kejadian. Pemeriksaan masih berjalan," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com