Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Kompas.com - 18/06/2024, 14:49 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Seorang penderita gangguan kejiwaan atau ODGJ berinisial SS (32) mengejar polisi dengan parang di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/6/2024) sekitar pukul 14.00 Wita di halaman Mapolsek Sape.

"Awalnya pria itu diduga mabuk, tapi ternyata dia ODGJ," kata Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Ipda Nasrun saat dikonfirmasi, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Minum Obat Memberatkan, Mensos Minta ODGJ Pakai Metode Long-acting

Nasrun menjelaskan, ODGJ dari Desa Naru, Kecamatan Sape, itu awalnya secara tiba-tiba mengejar salah seorang warga dengan parang.

Karena ketakutan, korban lantas masuk area mapolsek untuk meminta bantuan anggota kepolisian.

Baca juga: Bebaskan 14 ODGJ Selama 2 Hari Kunker di Kalsel, Risma: Jangan Lagi Ada yang Dipasung

Aparat yang melihat kejadian itu sontak berupaya mengamankan SS, namun mereka justru menjadi sasaran pengejaran oleh pria ODGJ tersebut.

"Tidak ada korban luka-luka dan ODGJ tak lama kemudian diamankan oleh polisi," ujarnya.

Setelah mengamankan SS, lanjut Nasrun, polisi lalu berkoordinasi dengan pemerintah Desa Naru untuk mencari tahu keluarga SS.

Hasilnya, diketahui bahwa SS merupakan warga Desa Naru dan sudah lama menderita gangguan kejiwaan.

"Setelah bertemu dengan keluarganya baru diketahui SS ternyata ODGJ," jelasnya.

Nasrun mengungkapkan, SS sempat ingin dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Mataram untuk berobat. Namun, karena terkendala biaya rencana itu terpaksa dibatalkan keluarganya.

Saat ini, SS sudah dikembalikan ke pihak keluarga dan atas bantuan Pemerintah Desa Naru, SS akan segera dibawa ke RSJ Mataram untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Pihak keluarga dan desa sudah siap membawa SS ke RSJ, nanti seluruh biayanya akan ditanggung desa," kata Nasrun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com