MARABAHAN, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini fokus membantu penanganan warga yang mengidap kusta dan juga katarak selama melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (12/6/2024).
Namun, ada hal menarik ketika Risma mengetahui di wilayah Barito Kuala, masih ada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung keluarganya.
Menerima laporan tersebut, Risma gerak cepat mendatangi setiap rumah tempat di mana ODGJ dipasung.
Melalui komunikasi dengan keluarga, ODGJ kemudian dibebaskan dan dibawa untuk diberikan tindakan medis.
Baca juga: Risma Akui Kemensos Kekurangan Tenaga Terapis untuk Penyandang Disabilitas
Risma mengatakan, selama dua hari kunjungannya di Barito Kuala, dirinya bersama jajaran berhasil membebaskan 14 ODGJ yang dipasung keluarganya.
"Hari ini tiga dan kemarin juga sudah kita bebaskan yang lain," ujar Risma, kepada wartawan, Rabu.
Menurut Risma, penderita ODGJ tidak boleh lagi dipasung karena bisa diberikan tindakan medis agar tenang.
"Yang kita temui ini memang ODGJ yang belum terlalu berat, tapi yang namanya sakit tetap harus berobat. Karena mereka ini bisa ditenangkan secara medis," ujar Risma.
Seluruh ODGJ yang dibebaskan kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa untuk ditangani dan didiagnosa tingkatan penyakit kejiwaannya.
Baca juga: Kemensos Bantu Operasi Mata 320 Warga Kalsel, Risma: Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Setelah itu, tergantung pihak keluarga apakah akan tetap merawat ODGJ di rumah atau tetap ditempatkan di rumah sakit jiwa.
Menurut Risma, penanganan ODGJ memang dibutuhkan tindakan yang tepat.
"Jadi, jangan lagi ada yang dipasung karena dengan obat mereka bisa tenang. Dan keluarga enggak boleh malu, ini bukan aib. Siapa pun bisa kena ODGJ karena tidak semua orang sama secara psikis dan mental," tegas Risma.