Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Lingkar di Krayan Kaltara Rusak Parah, Krayan Selatan Semakin Terisolir

Kompas.com - 04/09/2023, 11:19 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Jalan lingkar di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, semakin rusak seiring musim penghujan yang mengguyur perbatasan RI – Malaysia ini, mulai awal Agustus 2023.

Akses jalan satu satunya bagi masyarakat Krayan Selatan yang menghubungkan ke sejumlah wilayah lain inipun, kini mengancam ketersediaan kebutuhan pokok warga dan kelangsungan suplay BBM yang berimbas pada pemenuhan kebutuhan tenaga listrik.

‘’Minggu ini Krayan Selatan akan gelap gelapan. Akses jalan satu satunya rusak parah, dan tidak bisa dilewati karena musim hujan masih terus terjadi,’’ujar Camat Krayan Selatan, Oktafianus Ramli, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Kalah Bersaing dengan Produk Malaysia, Toko Indonesia Krayan Bakal Dioperasikan 2024

Kerusakan Jalan Lingkar Krayan yang merupakan aset Provinsi Kaltara, selalu terjadi di musim hujan. Karena jalanan tersebut masih berupa tanah liat.

Sampai hari ini, banyak mobil tertanam di tengah jalanan berlumpur. Sepeda motor tidak bisa lewat, yang kemudian berakibat pada terhentinya pasokan bahan pangan, BBM dan mobilisasi orang.

‘’Dengan resiko mobil tenggelam dalam lumpur dan rusak, sopir-sopir juga sangat jarang mau masuk ke Krayan Selatan. Jalan yang seharusnya bisa ditempuh 1 jam 20 menit di waktu normal, kini sampai 12 jam bahkan dua hari. Mobil pasti tertanam dan butuh banyak tenaga manusia untuk mengeluarkannya dari jebakan lumpur. Kalau sudah begitu, tentunya harus menginap di hutan,’’jelasnya.

Baca juga: Garam Gunung Krayan Jadi Alat Barter, Petani Minta Pemerintah Bantu Label Halal

Saat ini, harga barang barang kebutuhan pokok di Kecamatan Krayan Selatan sudah naik sekitar 30 persen dari biasanya.

Contohnya gula pasir, yang sebelumnya dibanderol Rp 21.000 per kilogram, kini menjadi lebih Rp 30.000 per kg.

Harga BBM eceran, bahkan mencapai Rp 50.000/liternya. Dan persoalan ini, berimbas pada ongkos angkut kendaraan.


Jika dalam kondisi normal, masyarakat membayar Rp 2,5 juta dari Krayan Induk menuju Krayan Selatan, saat ini biayanya naik mencapai 5 sampai 7 juta rupiah.

‘’Tapi pasokan itu berhenti karena akses jalan yang rusak berat. Termasuk barang barang SOA (Subsidi Ongkos Angkut) yang diturunkan pesawat di Krayan Induk. Barangnya tidak bisa dilansir ke Krayan Selatan,’’tambahnya.

Imbas lain, adalah ketersediaan suplai BBM untuk mesin PLTD PLN.

‘’Stok BBM untuk mesin PLN infonya sudah habis, jadi mulai besok Krayan Selatan akan gelap gelapan,’’ulang Oktafianus.

Oktafianus melanjutkan, ada dua jalan yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Yang pertama adalah jalan darat yang menghubungkan Malinau – Krayan yang merupakan domain pemerintah pusat dengan panjang kurang lebih 203 kilometer.

Dan akses satu satunya yang menghubungkan Kecamatan Krayan Selatan dengan sejumlah wilayah Krayan lain, yaitu Jalan Lingkar Krayan, yang merupakan domain Pemprov Kaltara, dengan panjang sekitar 80 km lebih.

‘’Kami berharap, kondisi Krayan Selatan, menjadi sebuah program prioritas dalam pembangunan pelosok negeri. Dan harapan ini, akan segera disampaikan para Camat, Tetua Adat, dan Kepala Adat Krayan, pada rapat dengar pendapat di DPRD Nunukan pada 5 September 2023 nanti,’’kata Oktafianus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com