LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menggiring gajah liar ke luar kawasan perkebunan di Desa Alue Kajeung, Peurupok, dan Desa Ranto Serdang, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara lima hari terakhir.
Pasalnya, puluhan gajah liar masuk ke kawasan perkebunan di pedalaman itu mengakibatkan sejumlah tumbuhan rusak.
Baca juga: Gajah Lisa Lahirkan Seekor Anak di Taman Nasional Tesso Nilo Riau
Kepala Resor 12 BSDA Aceh Utara Nurdin per telepon, Sabtu (2/9/2023), menyebutkan, timnya sudah bekerja maksimal untuk mengusir gajah ke luar kawasan perkebunan.
“Dari jejak kaki yang kami lihat, mungkin jumlah totalnya sekitar 30 gajah,” kata Nurdin.
Jejak kaki gajah banyak ditemukan di kawasan hutan produksi.
"Bahkan kita temukan hingga ke kawasan Makam Cut Meutia. Kami berharap agar aktivitas di kawasan Cut Mutia tidak berlebihan sehingga gajah-gajah ini dapat melintas ke kawasan Cot Girek dan bersatu kembali dengan kelompoknya," ungkap Nurdin.
Jika aktivitas pembukaan kawasan hutam meningkat di sekitar Makam Cut Meutia, diprediksi gajah akan kembali ke kawasan perkebunan.
“Karena area bermain mereka sudah tidak ada lagi,” katanya.
Dia menyarankan, pemerintah daerah turun tangan menangani persoalan serius.
Baca juga: Ada Pembangunan Guide Wall MRT Fase 2 di Gajah Mada dan Hayam Wuruk, Berikut Rekayasa Lalinnya
“Kami siap duduk beri solusi. Kalau pengusiran itu hanya sifatnya sementara saja,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kawanan gajah masuk ke perkebunan warga di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Dampaknya, kebun durian, pinang dan rambutan rusak parah. Warga mengeluh dan meminta pemerintah turun tangan mengatasi kawanan gajah liar itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.