BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih terjadi.
Sejauh ini, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Kalsel hingga 1 Agustus 2023, sudah 988,341 hektar lahan yang terbakar dengan wilayah terparah adalah Banjarbaru.
Untuk mengantisipasi terus meluasnya Karhutla, upaya pemadaman masih dilakukan, termasuk mengerjakan heli water bombing untuk memadamkan api yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Baca juga: Pelaku Karhutla di Bengkalis Ditangkap, Polisi Sempat Diadang Keluarga
Kapolda Kalsel, Irjen Andi Rian R Djajadi mengatakan, pihaknya bersama Danrem 101 Antasari terus melakukan pemantauan Karhutla melalui udara.
"Dari pemantauan tersebut, terlihat adanya sejumlah titik api bahkan titik air juga sudah mulai menyusut," ujar Andi Rian dalam keterangannya yang diterima, Kamis (3/8/2023).
Dari pantauan melalui udara itu, selain melihat titik api, Andi Rian juga memantau kantong-kantong air yang digunakan untuk memadamkan Karhutla.
Andi Rian mengakui jika terjadi penyusutan kantong-kantong air akibat kemarau dan kekeringan.
"Tim gabungan ini aktif melakukan koordinasi dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi potensi kebakaran hutan dan lahan akibat kondisi cuaca kering dan faktor lain yang dapat memicu terjadinya Karhutla," jelasnya.
Dalam waktu dekat, kata Andi Rian, pihaknya bersama seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) akan melakukan pertemuan untuk mengetahui siapa saja pemilik lahan yang terbakar.
Baca juga: Karhutla di Pekanbaru, Pemadaman Masih Dilakukan karena Api Sudah Masuk Gambut
"Ke depannya akan diadakan rapat dengan melibatkan Badan Wilayah Sungai (BWS), Dinas PUPR, dan Kanwil BPN untuk mengetahui siapa pemilik lahan-lahan yang terbakar tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kalsel Nurul Fajar Desira menambahkan, sejauh ini, walaupun lahan yang terbakar cukup luas, namun masih diatasi.
"Memang karhutla terjadi, namun masih bisa dikendalikan,” ujarnya.
Baca juga: BMKG Ingatkan Dampak Kemarau Kering Tahun Ini, Minum Sumber Air Bersih hingga Karhutla
Kalsel masuk dalam 6 provinsi prioritas mitigasi penanganan nasional karhutla Dia berharap, kondisi karhutla di Kalsel bisa terus dikendalikan dengan upaya sinergitas yang kuat dari Forkopimda Kalsel.
“Memang karhutla terjadi, namun masih bisa dikendalikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Provinsi Kalsel masuk dalam salah satu wilayah yang menjadi atensi dan perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan Karhutla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.