KENDARI, KOMPAS.com- "Kapal miring, air naik, kita semua jatuh ke laut," tutur perempuan bernama Marlina.
Marlina adalah satu korban selamat kapal pincara yang tenggelam di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Utara, Senin (24/7/2023).
Kejadian tersebut bak mimpi buruk bagi Marlina dan puluhan penumpang lainnya. Sebanyak 15 orang meninggal dunia.
Kini motoris kapal pincara telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca juga: Kapal yang Tenggelam di Buton Tengah Bawa 69 Orang, padahal Cuma Bisa Angkut 20 Penumpang
Marlina, seperti dikutip dari Kompas.id, mengaku bahwa kondisi kapal pincara yang dia tumpangi dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Buton Tengah, penuh sesak.
Belakangan diketahui, 69 penumpang menaiki kapal tersebut meninggalkan Desa Lanto, Mawasangka Tengah.
Kondisi kebocoran kapal sebenarnya telah terdeteksi oleh penumpang. Bahkan mereka sudah melaporkan ke operator kapal lantaran kapal menjadi miring.
"Tapi operator bilang tidak apa-apa," kata dia.
Benar saja, kapal miring dan mengakibatkan para penumpang jatuh ke laut.
Marlina dan sejumlah penumpang berupaya menyelamatkan nyawa dengan berenang sekuat tenaga.
"Saya berusaha selamatkan diri, berenang sampai habis tenaga. Alhamdulillah saya selamat," ujarnya.
Tak hanya Marlina hal yang sama juga dialami oleh penumpang bernama Onawati. Dengan sisa tenaganya, Ona, sapaan akrabnya berupaya berenang.
"Itu saya betul terkuras tenaga, saya hanya pasrahkan sama Allah saja," katanya.
Saat berenang, kata Ona, penumpang lain sempat memegang tangannya.
"Saya bilang mari kita berenang, kita pegang sama Allah, jangan pegang saya, dan saya tidak pegang kamu," tutur dia.