GORONTALO, KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,1 mengguncang Teluk Tomini, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu (11/6/2023) pukul 09.42 Wita.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa ini memiliki parameter mutakhir M 5,1.
Episenter gempa berada pada koordinat 0,05 derajat Lintang Selatan dan 123,15 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer arah tenggara Kabupaten Bone Bolango pada kedalaman 141 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi slab lempeng laut Sulawesi,” kata Kepala Pusat Gempa bumi dan tsunami BMKG Daryono dalam siaran persnya.
Baca juga: 4 Penambang Emas Tertimbun Tanah Longsor di Bone Bolango Gorontalo
Daryono menjelaskan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal fault).
Gempa ini dirasakan di Kota Gorontalo, Luwuk dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,3 Terjadi di Bone Bolango, Ibu-ibu di Gorontalo Berhamburan ke Luar Warung
Di Kabupaten Gorontalo, gempa dirasakan dengan skala I-II MMI atau getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
Hingga pukul 10.10 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkas Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.