Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosesi Adat Moloopu Sambut Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya

Kompas.com - 15/05/2023, 08:53 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Prosesi adat Moloopu harus dijalani Ismail Pakaya, Penjabat Gubernur Gorontalo yang baru dilantik Mendagri dan istri Fima Agustina sebelum menjalankan tugas di daerah ini, Minggu (14/5/2023).

Moloopu adalah upacara pelantikan kebesaran adat Gorontalo kepada pemimpin wilayah. Moloopu berarti memangku, yang bermakna adat akan memangku pejabat yang baru dilantik.

Dalam prosesi Moloopu ini, para baate atau pemangku adat akan melantunkan tujai atau puisi bersajak dalam bahasa Gorontalo yang tidak terikat jumlah baris. Tujai berisi pujian, nasihat dan petuah.

Baca juga: Tradisi Kawin Tebu, Cirebon Ungkapan Sukacita Petani Sambut Musim Giling

Adriansyah A Katili, seorang peneliti dari Universitas Negeri Gorontalo dalam risetnya menjelaskan, tradisi tujai pada pelantikan pemimpin Gorontalo syair yang dilantunkan adalah Tawu maa tawu lo Ito Eya, Huta maa huta lo Ito Eya, Tulu maa tulu lo Ito Eya, Dupoto maa dupoto lo Ito Eya, Taluhu maa taluhu lo Ito Eya, Bo diila polulia to hilawo, Eyanggu.

Arti sajak ini adalah, Rakyat kini dalam kekuasaanmu, Tuanku. Api, kini dalam kekuasaanmu, Tuanku. Udara, angin kini dalam kekuasaanmu, Tuanku. Air kini dalam kekuasaanmu, Tuanku. Tanah kini dalam kekuasaanmu, Tuanku. Tapi jangan bertindak sesuka hati, Tuanku.

“Tujai pelantikan menunjukkan bahwa betapa besar kekuasaan khalifah. Dia mengusai rakyat, bahkan empat unsur kehidupan manusia juga dikuasainya, api, udara, air, tanah. Namun kata penutup yang diucapkan oleh bate menjadi penuntun agar khalifah berlaku arif,” ujar Adriansyah A Katili.

Moloopu dilakukan dengan menjemput Ismail Pakaya dan istri secara adat dari rumah pribadi ke rumah dinas (Yiladia).

Upacara ini sebagai keharusan memenuhi tatanan adat, juga sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan masyarakat dari negeri adat Uduluwo Lo U Limo Lopohalaa (lima negeri adat di Gorontalo).

Moloopu juga menandai Penjagub Ismail Pakaya dan istri resmi tinggal di rumah jabatan gubernur. Rumah peninggalan asisten residen Pemerintah Hindia Belanda ini sempat setahun kosong karena Penjagub sebelumnya memilih tinggal di rumah jabatan wakil gubernur.

Tahapan prosesi adat ini antara lain mopolahe tou taeya atau mempersilakan turun dari kendaraan, mopodiyambango atau mempersilakan melangkah, mopotupalo atau mempersilakan masuk gapura adat.

Prosesi tersebut diiringi dengan sajak atau pesan-pesan adat yang syarat makna dengan iringan genderang kebesaran negeri.

Sebelum Moloopu, penjabat gubernur Ismail Pakaya bersama istri dan keluarga disambut dengan upacara penerimaan yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Gorontalo, atau Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi Gorontalo.

Baca juga: 6 Tradisi Unik Penyambutan Tamu di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com