KOMPAS.com - Kapal Cantika 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar di Perairan Pulau Timor, Senin (24/10/2022) siang.
Saat kejadian, kapal ini mengangkut ratusan penumpang. Sebanyak 14 nyawa melayang dalam kejadian ini.
Salah satu korban selamat, Novita Jo Lobo, mengatakan, dirinya terombang-ambing di laut selama kurang lebih empat jam sejak kapal terbakar pada 13.00 Wita.
Baca juga: Api yang Membakar Kapal Cantika di NTT Diduga Berasal dari AC, 14 Tewas
Novita menuturkan, ketika bagian belakang kapal terbakar, penumpang berlarian ke depan. Di sana, penumpang berdesakan, sehingga ada penumpang yang terjatuh ke laut.
"Tunggu semua su penuh, asap penuh betul-betul kita su setengamati untuk bernapas baru. Kita semua berdesakan dari belakang dan terpaksa kita di bagian depan, orang dorong pi langsung jatuh ke laut," ujarnya, Senin, dikutip dari Pos Kupang.
Menurut Novita, pihak kapal tidak memberikan instruksi apa pun kepada penumpang sewaktu kapal terbakar. Penumpang lantas berinisiatif menggunakan pelampung.
Baca juga: 177 Orang Tercatat Dalam Manifes Kapal Terbakar di NTT, Tim SAR Evakuasi 312 Orang
Ia menceritakan, dirinya sempat bertemu ayahnya di tengah laut. Waktu itu, ayahnya sedang memegang sebuah pelampung.
Sayangnya, Novita dan ayahnya terpisah usai sang ayah terhempas gelombang. Notita yang sudah dievakuasi, berharap ayahnya agar segera ditemukan.
Ayah Novita menjadi saksi munculnya kepulan asap di bagian belakang dek kapal.
"Jadi bapak sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ," ucapnya.
Baca juga: UPDATE Korban Kapal Terbakar di NTT, 14 Penumpang Tewas, 226 Selamat