Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kebakaran Kapal Cantika 77 di NTT yang Tewaskan 14 Orang, Saksi Sempat Dengar Ledakan

Kompas.com - 25/10/2022, 12:43 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kapal Cantika 77 terbakar di Perairan Pulau Timor, Senin (24/10/2022) siang. Kapal yang membawa ratusan penumpang itu menempuh rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peristiwa ini mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.

Salah satu saksi sekaligus korban selamat, Mathias Asmau, mengatakan, dirinya sempat mendengar bunyi ledakan di bagian belakang dek kapal sebelum munculnya kobaran api.

Sewaktu kejadian, Mathias berada di bagian kanan area B.

"Yang ruang B tidak ada yang kena lalap (api). Paling banyak di ruang C, kalau saya tidak salah," ujarnya, di pelataran Rumah Sakit Prof Johanes, Kupang, Senin malam, dikutip dari Pos Kupang.

Baca juga: UPDATE Korban Kapal Terbakar di NTT, 14 Penumpang Tewas, 226 Selamat

Menurut Mathias, Kapal Cantika 77 terbakar sekitar pukul 13.00 Wita. Sejak api menyala, kapal terus melaju hingga empat jam. Kapal baru terhenti di Peraian Naikliu, Kabupaten Kupang. Saat itu, tim SAR langsung mengevakuasi korban.

Mathias menuturkan, sewaktu kebakaran, tidak ada alarm atau tanda peringatan yang terdengar.

"Saya sesalkan itu tidak ada alarm dari kapal itu. Dari kapal tidak ada kode atau tanda bahwa kapal terbakar. Jadi yang ada ini memang spontan memang kami selamatkan diri. Jadi wajar kalau ada yang tertidur dan terbakar," ucapnya.

Begitu kebakaran terjadi, terang Mathias, penumpang menyelamatkan diri masing-masing. Dia melihat ada penumpang yang memecahkan kaca dan mendobrak pintu kapal untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: 177 Orang Tercatat Dalam Manifes Kapal Terbakar di NTT, Tim SAR Evakuasi 312 Orang

Korban selamat lainnya, Novita Jo Lobo, menerangkan, waktu kejadian, ia dan ayahnya berada di bagian belakang dek kapal. Kala itu, ayahnya melihat kepulan asap.

"Jadi bapak sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ," ungkapnya.

Novita menjelaskan, saat kebakaran, ada arahan dari pihak kapal supaya penumpang tidak melompat ke laut. Saat itu, kata Novita, kapal tidak begitu jauh dari pesisir.

Namun, api yang tampak berkobar di bagian belakang kapal membuat penumpang panik. Novita menyampaikan, penumpang berdesakan di bagian depan kapal. Karena berdesakan, terdapat sejumlah penumpang yang terjatuh ke laut.

"Tunggu semua su penuh, asap penuh betul-betul kita su setengah mati untuk bernapas baru. Kita semua berdesakan dari belakang dan terpaksa kita di bagian depan, orang dorong pi langsung jatuh ke laut," tuturnya.

Baca juga: Menegangkan, Petugas Selamatkan Bayi dan Ibunya yang Sempat Melompat Saat Kapal Terbakar di NTT

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com