Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Cantika 77 Terbakar, Novita 4 Jam Terombang-ambing di Laut, Terpisah dengan Ayahnya yang Terhempas Gelombang

Kompas.com - 25/10/2022, 16:54 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kapal Cantika 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar di Perairan Pulau Timor, Senin (24/10/2022) siang.

Saat kejadian, kapal ini mengangkut ratusan penumpang. Sebanyak 14 nyawa melayang dalam kejadian ini.

Salah satu korban selamat, Novita Jo Lobo, mengatakan, dirinya terombang-ambing di laut selama kurang lebih empat jam sejak kapal terbakar pada 13.00 Wita.

Baca juga: Api yang Membakar Kapal Cantika di NTT Diduga Berasal dari AC, 14 Tewas

Novita menuturkan, ketika bagian belakang kapal terbakar, penumpang berlarian ke depan. Di sana, penumpang berdesakan, sehingga ada penumpang yang terjatuh ke laut.

"Tunggu semua su penuh, asap penuh betul-betul kita su setengamati untuk bernapas baru. Kita semua berdesakan dari belakang dan terpaksa kita di bagian depan, orang dorong pi langsung jatuh ke laut," ujarnya, Senin, dikutip dari Pos Kupang.

Menurut Novita, pihak kapal tidak memberikan instruksi apa pun kepada penumpang sewaktu kapal terbakar. Penumpang lantas berinisiatif menggunakan pelampung.

Baca juga: 177 Orang Tercatat Dalam Manifes Kapal Terbakar di NTT, Tim SAR Evakuasi 312 Orang

Ia menceritakan, dirinya sempat bertemu ayahnya di tengah laut. Waktu itu, ayahnya sedang memegang sebuah pelampung.

Sayangnya, Novita dan ayahnya terpisah usai sang ayah terhempas gelombang. Notita yang sudah dievakuasi, berharap ayahnya agar segera ditemukan.

Ayah Novita menjadi saksi munculnya kepulan asap di bagian belakang dek kapal.

"Jadi bapak sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ," ucapnya.

Baca juga: UPDATE Korban Kapal Terbakar di NTT, 14 Penumpang Tewas, 226 Selamat

 

Dugaaan penyebab kebakaran Kapal Cantika 77

Aparat Kepolisian Daerah (Polda) NTT masih menyelidiki penyebab terbakarnya Kapal Cantika 77.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma menjelaskan, sumber api diduga berasal dari AC yang terbakar.

"Berdasarkan informasi sementara, ketika salah satu kru memperbaiki AC, sehingga terjadi kebakaran," ungkapnya di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Selasa (25/10/2022).

Api kemudian menjalar ke seisi ruangan. Apalagi, terang Johni, kapal tersebut dibuat dari bahan fiber, sehingga cepat merambat dan meluluhlantahkan seisi kapal.

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Kapal Cantika 77 di NTT yang Tewaskan 14 Orang, Saksi Sempat Dengar Ledakan

Kejadian tersebut membuat penumpang yang berjumlah ratusan orang menjadi panik. Mereka kemudian melompat ke laut menggunakan pelampung yang disediakan di kapal.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kupang Putu Sudayana menyampaikan, manifes kapal dan realita di lapangan berbeda. Dalam manifes tercatat sebanyak 167 penumpang dan 10 kru kapal. Namun, saat evakuasi, petugas menemukan jumlah penumpang yang lebih banyak dari manifes.

"Manifes yang kita terima 167 penumpang tambah 10 kru kapal, sehingga totalnya 177 orang. Namun setelah kami evakuasi, semua berjumlah 312 orang," tuturnya, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Menegangkan, Petugas Selamatkan Bayi dan Ibunya yang Sempat Melompat Saat Kapal Terbakar di NTT

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kapal Cantika 77 Terbakar, Korban Selamat Ungkap Dengar Bunyi Ledakan di Belakang Dek Kapal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com