Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Kapal Cantika 77, 14 Penumpang Tewas Saat Kebakaran

Kompas.com - 25/10/2022, 12:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kapal Cantika Express 77 jurusan Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar pada Senin (24/10/2022).

Hingga Selasa (25/10/2022), ditemukan 14 orang terbakar dari total hampir 200 penumpang kapal. Diduga sumber api berasal dari air conditioner yang terbakar.

Kapal yang dinahkodai Kapten Edrin Pareda itu berangkat dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi, Kabupaten Alor.

Dari manifest, penumpang Kapal Cantika sebanyak 167 orang dengan 10 ABK. Saat berada di Laut Naikliu, Kabupaten Kupang, kapal tersebut terbakar sekitar pukul 13.00 Wita.

Disebutkan sumber api muncul dari bagian belakang kapal. Saat itu, Nahkoda memerintahkan penumpang untuk menggunakan pelampung yang ada di dek untuk pertolongan pertama.

Baca juga: Mathias Ceritakan Detik-detik Kapal Cantika Terbakar di NTT, Selamatkan Seorang Bayi, Penumpang Panik hingga Pecahkan Kaca

Kebakaran tersebut dilaporkan ke Basasrnas Kupang agar para penumpang bisa segera dievakusi. Petugas pun menuju lokasi.

Di saat bersamaan, KMP Bahari Express 3C juga menuju ke lokasi untuk membantu mengevakuasi para penumpang.

Ada dugaan jumlah penumpang tak sesuai dengan manifest, karena ada penumpang yang tidak masuk daftar sehingga belum teridentifikasi.

Petugas Search and Rescue (SAR) Kupang mengevakuasi sebanyak 312 orang dari kapal yang terbakar tersebut.

"Manifes yang kita terima 167 penumpang tambah 10 kru kapal, sehingga totalnya 177 orang. Namun setelah kami evakuasi, semua berjumlah 312 orang," kata Kepala Kantor SAR Kupang, Putu Sudayana di Kupang, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Api yang Membakar Kapal Cantika di NTT Diduga Berasal dari AC, 14 Tewas

Dari 312 orang yang dievakuasi, kata Putu, 14 di antaranya meninggal.

Putu menjelaskan proses evakuasi berlangsung mulai siang hingga malam hari karena jumlah penumpang yang sangat banyak.

Apalagi, gelombang laut cukup tinggi sehingga menyulitkan petugas SAR melakukan evakuasi. Meski begitu, para penumpang akhirnya bisa dievakuasi di dua tempat berbeda di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

"Pagi ini, rencananya kita buat posko di Pelabuhan Tenau Kupang," ujar dia.

Petugas SAR juga mengevakusi ibu dan bayi yang melompat dari kapal bersama sejumlah penumpang lainnya karena takut dengan kobaran api yang muncul dari kapal.

Bayi dan ibunya itu sempat mengapung di laut dengan pelampung yang tersedia di kapal. "Kami sudah evakuasi bayi itu dan sekarang sementara berada di Rigid Infatable Boat (RIB) atau kapal boat milik kami," kata Putu.

Baca juga: 177 Orang Tercatat Dalam Manifes Kapal Terbakar di NTT, Tim SAR Evakuasi 312 Orang

Diduga api berasal dari AC

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, sumber api berasal dari Air Conditioner (AC) yang terbakar

"Berdasarkan informasi sementara, ketika salah satu kru memperbaiki AC, sehingga terjadi kebakaran," ungkap Johni, kepada sejumlah wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Selasa (25/10/2022).

Johni melanjutkan, setelah AC terbakar, api menjalar cepat ke seisi ruangan.

Apalagi, kata Johni, kapal tersebut dibuat dari bahan fiber sehingga cepat merambat dan meluluhlantahkan seisi kapal.

Baca juga: UPDATE Korban Kapal Terbakar di NTT, 14 Penumpang Tewas, 226 Selamat

Penumpang yang berjumlah ratusan orang pun panik, kemudian melompat ke laut menggunakan pelampung yang disediakan di kapal.

Hingga saat ini, kata Johni, tercatat 321 penumpang yang berhasil dievakusi. Dari jumlah itu, 14 orang dinyatakan meninggal dunia.

"Yang meninggal ini, satu orang anak kecil. Sedangkan 13 lainnya orang dewasa," kata Johni. Semua jenazah kini disemayamkan di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com