Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekdes di Purworejo Diminta Dipecat karena Diduga Tenggak Miras, Camat: Keputusan Ada di Kades

Kompas.com - 13/09/2022, 15:01 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Viralnya video Sekretaris Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Andika Sari yang diduga meminum minuman keras di Yogyakarta memantik protes keras dari warga setempat.

Pada Senin (12/9/2022), masyarakat menggeruduk kantor desa, dan menuntut supaya Andika dipecat dari jabatannya.

Merespons tuntutan itu, Camat Loano Andang Nugerahantara mengatakan, aktivitas maupun sanksi terhadap sekdes sepenuhnya menjadi kewenangan kepala desa maupun BPD.

Baca juga: 800 Warga Tanda Tangani Petisi Pemecatan Sekdes Banyuasin Kembaran yang Terekam Diduga Tenggak Miras

Andang menjelaskan, pemerintah Kecamatan Loano hanya bertindak sebagai tim pembina dan pengawasan terhadap pemdes.

Karena itu, pihaknya akan mendampingi proses pembinaan maupun kelengkapan dokumen pemberhentian jika Andika Sari memang harus dipecat sebagai sekdes.

"Berkaitan dengan sekdes Banyuasin Kembaran, baik aktivitas maupun sanksi yang diberikan kepada yang bersangkutan, keputusan ada pada kepala desa, kita hanya mendampingi saja, kita bersama-sama mengawal dan memantau dari proses yang dilakukan," katanya.

Andang menyebut, proses pemberhentian sekdes ini harus dikuatkan dengan dokumen-dokumen yang ada, seperti berita acara maupun petisi. Tak hanya itu, pemberhentian sekdes juga harus melewati beberapa tahap administrasi.

"Kami akan mendampingi proses dokumen yang akan dikerjakan oleh kepala desa Banyuasin Kembaran, supaya ada langkah-langkah yang baik dan tepat terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan," katanya.

Sebelumnya, diketahui sebanyak 800 warga Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano menandatangani petisi permintaan pemecatan sekertaris desa.

Baca juga: Ratusan Emak Geruduk Balai Desa di Purworejo Tuntut Sekdes Mundur, Kades: Sudah Saya Nonaktifkan

Hal itu dilakukan warga lantaran adanya video viral Sekdes Banyuasin Kembaran yang dinilai telah mempermalukan nama desa.

Dalam video yang diduga berlokasi di sebuah diskotik Yogyakarta itu, Sekdes Banyuasin Kembaran, Andika Sari terlihat meminum minuman dalam sebuah botol.

Tokoh Agama, Desa Banyuasin Kembaran, Zein Rifqi dengan tegas meminta agar Sekdes segera diberhentikan.

"Masyarakat semua menolak dan menginginkan Andika Sari berhenti menjadi Sekdes, kami meminta Kades sesegera mungkin memberhentikan Andika Sari," katanya saat audiensi di kantor Desa Banyuasin Kembaran, Senin (12/9/2022) siang.

Dalam audiensi bersama camat dan tokoh desa itu, diserahkan juga sebuah penandatanganan petisi permintaan pemecatan sekdes yang dilakukan oleh hampir seluruh warga desa.

Dari data yang dihimpun, warga Desa Banyuasin Kembaran dihuni oleh 1502 jiwa dan kurang lebih 800 jiwa meminta sekdes untuk diberhentikan.

Baca juga: Beredar Video Sekdes di Purworejo Diduga Minum Miras di Kafe, Ini Klarifikasinya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com