Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kota Ambon yang Tinggal di Daerah Rawan Longsor Akan Direlokasi

Kompas.com - 21/07/2022, 16:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ambon, Maluku, akan merelokasi sejumlah keluarga yang rumahnya berada di kawasan rawan longsor.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengungkapkan, hasil peninjauan di lapangan pascabencana di Ambon, ada beberapa rumah warga yang tidak layak lagi untuk ditempati karena berada di kawasan rawan longsor.

Sejumlah rumah warga yang perlu direlokasi itu berada di kawasan Skip dan kawasan Lorong Putri, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Baca juga: Longsor dan Pohon Tumbang di Ambon, Jalan Kapten Piere Tendean Macet

“Karena tidak mungkin membuang biaya hanya untuk menjaga dua atau tiga rumah. Itu tidak efisien. Lebih baik kita cari tempat yang baru buat mereka, bangun rumah mereka, kita tutup lokasi itu supaya tidak lagi jadi lokasi pemukiman masyarakat,” kata Bodewin kepada wartawan di Markas Polresta Pulau Ambon, Kamis (21/7/2022).

Dia mengungkapkan, untuk di kawasan Skip ada satu rumah warga yang harus direlokasi. Sedangkan di kawasan Lorong Putri ada tiga rumah yang terancam longsor.

Baca juga: Rumah Tertimpa Tanah Longsor di Ambon, Seorang Anak Dilarikan ke RS

Untuk mencegah longsor menimpa empat rumah tersebut, mereka diharapkan bersedia direlokasi.

“Untuk membuat talud itu kita butuh anggaran Rp 5 sampai Rp 10 miliar, enggak mungkin kita bangun talud di situ, lebih baik kita pindahkan mereka, kita tutup lokasi itu supaya tidak dijadikan pemukiman masyarakat," terangnya.

Bodewin menambahkan, saat bencana terjadi di Ambon, rumah warga yang rusak tertimpa longsor berada di daerah tebing yang rawan longsor dan tidak memiliki izin mendirikan bangunan atau IMB.

Karena itu, ia meminta agar warga tidak lagi membangun rumah di daerah tebing yang rawan longsor karena hal itu akan sangat berbahaya.

“Rata-rata semua rumah yang terkena dampak itu tidak punya IMB. Tapi, kita tidak mau permasalahkan itu karena hari ini masyarakat Kota Ambon yang jadi korban bencana menjadi tanggung jawab Pemkot Ambon,” ucapnya.

Soal penanganan bencana di Ambon, sejauh ini Pemkot Ambon telah melakukan aksi tanggap darurat terhadap para korban banjir maupun tanah longsor.

“Kita juga telah menetapkan Ambon sebagai daerah rawan bencana,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com